Sebelum munculnya GPS (The Global Positioning System), berbagai cabang militer AS bergantung pada cara mereka sendiri untuk melakukan navigasi di udara, air, dan daratan. Sementara warga sipil mengandalkan peta dan kompas untuk berjalan kaki, menyetir, dan mendaki gunung.
Kemudian, pada Hari Buruh 1973, militer AS mengubah pergerakan di seluruh planet Bumi. Para pejabat dari Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Departemen Perhubungan, berkumpul bersama di sebuah ruangan di Pentagon. Mereka diperintahkan untuk tetap tinggal di sana sampai bisa menemukan sistem navigasi universal.
Menurut Paul Ceruzzi, kurator Smithsonian Institution sekaligus pengarang buku Time and Navigation: The Untold Story of Getting From Here to There, pejabat keamanan AS saat itu berhasil menciptakan ‘arsitektur’ GPS. Empat dekade kemudian, sistem 24 satelit tersebut masih digunakan oleh Angkatan Udara AS.
“Selain mereka, semua orang di dunia juga dapat menggunakan GPS secara gratis. Tadinya, pihak AS berusaha untuk mengenakan biaya, tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya,” ungkap Ceruzzi.
ATM
Sebelum muncul mesin ATM yang dapat mengeluarkan uang kapan saja, perjalanan sangat berbahaya dan kurang spontan. Bahkan, untuk perjalanan dalam negeri, para wisatawan harus menukarkan uang tunai dengan cek karena dianggap lebih aman. Perjalanan ke luar negeri yang melibatkan penukaran uang asing, sangat rumit dan melibatkan biaya di setiap transaksi.
ATM, yang awalnya berevolusi dari tiga perangkat independen – dua di Inggris, dan satu di Swedia – mengubah hal tersebut.
Baca Juga : Mengulang Romantisme Titanic, Kapal Replikanya Siap Berlayar Pada 2022
“Para banker mendekati insinyur untuk mencari solusinya,” ujar profesor Bernardo Bátiz-Lazo dari Bangor University yang membuat buku Cash Box: The Invention and Globalization to the ATM. Ia menambahkan, mesin tersebut merupakan “cara untuk memperluas layanan perbankan ke kelas-kelas pekerja sambil menghindari kemacetan proses di setiap cabang bank”.
Koper
Koper merevolusi dunia pariwisata setelah ia dipatenkan di AS. Sebelum kemunculannya, perjalanan hanya dilakukan oleh orang-orang kaya yang memiliki pelayan untuk mengangkut barang bawaannya.
Pada 1972, Bernard D. Sadow menemukan ide tentang “koper bergulir”. Dia mengusulkan bahwa “koper yang dibuat ini dapat dengan mudah dibawa dan dipindahkan”. Koper tersebut juga dilengkapi dengan roda. Dengan begitu, siapa pun – tidak peduli berapa ukuran, kekuatan, dan umurnya – bisa menarik koper tanpa usaha keras dan bantuan pelayan.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR