Nationalgeographic.co.id – Bayi hiu karang sirip hitam tewas setelah terjebak dalam sampah karung beras yang mengambang di lautan. Ia ditemukan di perairan Maya Bay, pulau Koh Phi Phi Ley, Thailand—yang dipopulerkan film The Beach pada 2000.
Kepalanya berhasil melewati lubang yang ada di karung, namun tubuhnya terjerat di sana. Membuat fungsi tubuhnya tak bisa lagi bekerja dengan baik.
Peneliti yakin, bayi hiu itu tewas setelah dirinya tak lagi bisa berenang dan karena insang tidak mampu menerima oksigen. Ia pun mati tenggelam secara tragis.
Baca Juga : Laut Dunia Memanas dengan Cepat, Ini Dampak yang Akan Terjadi
“Hiu harus bisa berenang dengan baik untuk bisa bernapas. Karena dia tidak bisa berenang lagi, maka bayi tersebut pun tenggelam,” papar Dr Thon Thamrongnawasawat, ahli biologi kelautan di Thailand.
“Ketika masuk ke dalam karung, ia berusaha keras untuk tetap berjalan maju. Namun, tubuhnya terjebak di sana dan sampah itu membunuhnya pelan-pelan,” imbuhnya.
Meski belum tahu mengapa sampah karung beras bisa sampai di perairan Maya Bay yang ditutup untuk umum sejak awal tahun ini, tetapi Dr Thon memastikan bahwa hiu malang tersebut memang tewas karena sampah yang menjeratnya—bukan faktor lain.
“Karung beras mungkin mengambang dari pulau sekitar, tepi pantai, atau dari sampah daratan yang akhirnya sampai ke laut melalui sungai,” ujarnya.
“Lihatlah matanya. Anda melihat bagaimana terkejutnya hiu ini di akhir hidupnya. Mungkin dia bertanya-tanya mengapa harus mati dengan cara seperti itu. Foto yang beredar menunjukkan betapa sampah manusia sangat melukai hewan-hewan laut,” jelas Dr Thon.
Baca Juga : Salah Satu Pulau di Jepang Menghilang Akibat Tertelan Gelombang
Worapot Lomlim, Kepala Taman Nasional Phi Phi mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki insiden terkait.
“Saya telah memerintahkan petugas untuk mencari tahu apakah hiu tersebut dimasukkan ke karung beras oleh manusia saat mencoba menangkapnya atau memang terjebak sendiri saat berenang,” paparnya.
Hiu karang sirip hitam diketahui dapat tumbuh hingga 1,5 meter. Mereka senang hidup di perairan dangkal dan kerap ditemukan di Samudra Hindia dan Pasifik.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR