Nationalgeographic.co.id - Warga dunia merayakan Tahun Baru dengan cara yang berbeda-beda. Penduduk di Benua Eropa, mulai dari Skotlandia, Portugal, Jerman, dan Prancis, menyambut tahun baru dengan berenang di danau atau laut, meski suhunya sangat dingin.
Claudy, salah satu warga Eropa di Malo-les-Bains, Prancis, bergabung bersama seribu peserta lainnya dalam tradisi tahunan ini. Ia rela berenang di suhu 9 derajat celsius.
"Suhunya mencapai 9 atau 10 derajat celsius. Meski begitu, saya baik-baik saja. Rasanya menyenangkan," kata Claudy, dikutip dari voaindonesia.com.
Baca Juga : Suku Bajo, Penjelajah Air yang Ditakdirkan Menjadi Penyelam Terkuat
Meskipun setiap negara memiliki peraturannya sendiri, tapi tema besarnya sama. Warga terjun ke perairan bersuhu dingin sambil mengenakan topi dan sarung tangan. Sorak sorai peserta lain yang menunggu di pinggirnya pun terdengar.
Tradisi ini sebenarnya dimulai pada 1987. Kala itu, dua sahabat memutuskan berenang dalam air es untuk menghilangkan efek mabuk setelah pesta malam tahun baru.
Di Belanda, terdapat sepuluh ribu peserta yang ikut berenang di Laut Utara Scheveningen, meski airnya membeku karena suhu mencapai 7 derajat celsius.
Sementara itu, masih menurut voaindonesia.com, di Pulau Norderney di pesisir Jerman, suhu 5 derajat celsius tidak menghentikan semangat 500 peserta untuk berenang.
Baca Juga : Kisah Perempuan yang Berhasil Melakukan Kontak dengan Suku Terasing Sentinel
Acara tahunan “Loony Dook” dekat Edinburgh juga menarik perhatian. Terdapat ratusan pengunjung yang berenang di sungai Forth dalam rangka menyambut tahun baru.
Di Portugal, yang airnya sedikit hangat, Sinterklas, tahanan, dan para pemain sepak bola tampak bersenang-senang di pantai Carvavelos, dekat Lisbon.
Agak berbeda dengan yang lainnya, di Cap d’Agde, selatan Perancis, beberapa perenang menyambut tahun baru dengan berenang telanjang.
Source | : | Voaindonesia.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR