Pemerintah Jepang mengumumkan darurat nuklir menyusul gempa dan tsunami pada Jumat (11/3). Meskipun demikian, pemerintah Jepang pastikan tak ada kebocoran nuklir.
Gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter memicu kebakaran di bangunan turbin di pusat pembangkit listrik tenaga nuklir Onagawa di Kota Onohama. Tohoku Electric Power Co yang melakukan penyelidikan menyatakan tidak ada kebocoran yang dilaporkan.
Kebakaran terjadi karena sistem pendinginan tidak memperoleh tenaga. Ketika sumber tenaga utama rusak, generator cadangan gagal memberikan tenaga cadangan. Akibatnya, sistem pendingin tidak dapat menyumplai air untuk mendinginkan reaktor. Inti reaktor tetap panas meskipun sudah dimatikan.
Greenpeace mengkhawatirkan kerusakan dapat memengaruhi sistem pendingin reaktor serta kerusakan tempat penyimpanan limba radioaktif. "Greenpeace tetap memantau perkembangan situasi," demikian tertera pada situs web Greenpeace. Organisasi tersebut juga mengharapkan adanya investigasi di kemudian hari untuk mengetahui dampak kejadian ini. Mereka juga berharap temuan investigasi nanti diumumkan secara independen kepada publik.
Badan keselamatan nuklir di Jepang sudah meminta agar masyarakat di sekitar PLTN dievakuasi. Ada sekitar 2.800 warga yang harus segera dievakuasi menyusul pengumuman darurat nuklir oleh pemerintah. (Sumber: Greenpeace, SFGate, BreakingNews.ie)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bobo Fun Fair x Jelajah Kuliner Bintang Hadir di Uptown Mall BSB City Semarang
KOMENTAR