Setelah menjalani perawatan akibat terkena perangkap jerat selama dua hari, satu ekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berusia lima tahun yang dibawa ke Taman Safari Indonesia, Bogor dilaporkan mati.
Ia ditemukan Senin (9/1) lalu di kawasan hutan lindung di daerah Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu.
Saat ditemukan itu kondisinya memang mengenaskan. Ada sembilan titik luka, termasuk luka bagian kaki yang mengoyak tulang. Terdapat tiga luka akibat tusukan benda tajam berdiameter sekitar 15 cm di sekujur tubuhnya mulai punggung hingga dada, serta 14 peluru bersarang di kepalanya.
Humas Taman Safari Indonesia Yulius Suprihardo, pada Sabtu (14/1) pagi, mengabarkan bahwa harimau telah mati. Menurut Yulius,waktu persis kematian tidak diketahui.
Berbagai upaya medis yang ditempuh TSI guna menyelamatkan sang harimau sumatera tetapi gagal. "Informasi yang saya dapatkan, kondisi sudah sangat parah. Terlalu banyak luka di tubuhnya. Jadi sulit tertolong," kata Yulius.
Kematian harimau yang terjadi menjadi salah satu penanda sekaligus ancaman dari konflik pemburu satwa liar. Diduga perburuan harimau Sumatra marak dengan motif penjualan bagian-bagian tubuh hewan langka ini di pasar gelap.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR