Sekelompok pria menggunakan seragam astronot tengah menggali. Satu astronot di antaranya menggunakan mesin besar yang bertugas mengorek permukaan tanah yang mereka belah.
Tegang. Sulit. Penuh tekanan. Karena lahan yang mereka gali bukanlah tanah di permukaan Bumi. Melainkan tanah di permukaan asteroid yang nyaris menumbuk Bumi.
Para penggali yang dipimpin oleh Harry Stamper harus menggali hingga kedalaman tertentu di astreoid itu untuk menempatkan bom nuklir. Misi harus berhasil. Mengingat inilah satu-satunya harapan umat manusia agar Bumi terhindar dari tumbukkan yang berujung kematian umat manusia.
Itulah sepenggal kisah film besutan Hollywood, Armageddon, di tahun 1998. Stamper yang diperankan aktor kawakan Bruce Willis akhirnya berhasil menjalankan misi tersebut. Meski harus mengorbankan nyawa, tim asuhan Stamper menyelamatkan Bumi dari kehancuran.
Di kehidupan nyata, asteroid memang sering mengancam Bumi. Bahkan, salah satu teori kepunahan dinosaurus 65 juta tahun lalu juga karena tumbukkan asteroid.
Untuk mencegah hal ini kembali terjadi, sekelompok ilmuwan di Los Alamos National Laboratory, Departemen Fasilitas Energi di New Mexico, Amerika Serikat, memunculkan ide penggunaan jasa nuklir untuk menghancurkan asteroid pengancam Bumi.
Ide ini muncul setelah serangkaian percobaan virtual dengan komputer. Menggunakan model nuklir virtual, mereka 'menyerang' asteroid berukuran 500 meter dengan satu mega ton nuklir. Tenaga sejumlah ini sama dengan 50 kali kekuatan bom atom yang digunakan AS untuk melumpuhkan kota Nagasaki, Jepang, saat Perang Dunia II silam. Hasil penelitian ini disebut cukup memuaskan.
"Ledakan satu mega ton ini akan merusak (susunan) batu di asteroid ini. Jika ini adalah asteroid yang menuju Bumi maka akan mengurangi bahaya sepenuhnya yang dibawa asteroid itu," kata Bob Weaver, salah satu peneliti yang terlibat dalam ujicoba ini.
Namun, ditegaskan oleh Weaver, jika bom nuklir ini baru bisa digunakan sebagai senjata pamungkas. Di saat tumbukkan asteroid ini tinggal hitungan bulan dan tak ada cara lain untuk mengatasinya. Selain itu, bom nuklir ini juga memiliki dampak negatif karena membuat asteroid itu pecah berkeping-keping. Ini membuat Bumi 'kehujanan' batuan asteroid.
(Space.com)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR