Kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian pada bayi baru lahir dan pemicu berbagai masalah kesehatan di usia dewasa. Para dokter di Spanyol telah menguji sebuah alat seharga US$49,5 yang biasa digunakan sebagai alat pencegah kehamilan (pessary), pada wanita dengan usia kehamilan tiga bulan.
Alat ini ditujukan untuk wanita hamil yang berisiko melahirkan prematur karena pemendekan leher rahim (serviks) - sebuah kondisi yang dapat melemahkan dasar panggul. Alat tersebut dirancang untuk memperkuat leher rahim, sehingga mampu menyokong bobot kandungan yang makin berat di minggu-minggu akhir kehamilan.
Pessary berbahan silikon sebenarnya sudah digunakan selama 50 tahun sebagai salah satu metode pencegah kelahiran prematur. Akan tetapi efektivitasnya masih menjadi perdebatan dan baru kali ini dilakukan penelitian melalui uji coba secara acak.
Hasilnya cukup menggembirakan, di mana hanya enam persen wanita yang dipasangi pessary yang melahirkan prematur. Sementara pada wanita yang tidak menggunakan alat tersebut, sekitar 27 persen melahirkan prematur.
Uji coba dilakukan pada 15.000 wanita yang menjalani pengujian ultrasound di lima rumah sakit, saat mereka hamil 20 sampai 23 minggu. Dari jumlah tersebut, 380 mengalami pemendekan leher rahim (panjang serviks hanya 25 mm atau kurang). Mereka dibagi dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 190 orang.
Pada kelompok yang memakai pessary 12 wanita melahirkan sebelum usia 34 minggu, sementara kelompok yang tidak menggunakan pessary sebanyak 51. "Pemasangan pessary merupakan prosedur yang terjangkau, non-invasif serta mudah dipasang dan dilepaskan," kata ketua peneliti Maria Goya, dokter kandungan dari Vall d'Hebron University Hospital di Barselona.
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR