Tradisi khitan atau di Indonesia dikenal dengan istilah sunat dianggap sebagai tanda atau langkah menuju kedewasaan pada laki-laki. Sunat atau khitan yaitu tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Khitan diwajibkan pada laki-laki Islam dan Yahudi bahkan sebagian mayoritas penduduk di Korea Selatan, Amerika, dan Filipina juga melakukan tindakan ini.
Di beberapa negara, khitan masih menuai kontroversi. Perhimpunan kesehatan di AS, Australia, Kanada, serta negara-negara di Eropa sangat tidak merekomendasikan sunat pada bayi laki-laki. Sebagian orang tua di AS memilih khitan sebagai alasan sosial budaya.
Namun, kini mereka mulai menyadari khitan juga berguna bagi kesehatan. Berikut beberapa fakta mengenai khitan yang mungkin belum Anda ketahui:
1. Khitan dapat menyembuhkan kelumpuhan
Pada akhir 1800-an, para dokter menggunakan metode khitan untuk mengobati berbagai macam penyakit mulai dari demam, keracunan hingga kelumpuhan. Dalam jurnal Transactions of the American Medical Association, seorang profesor bedah ortopedi di Rumah Sakit Bellevue Medical College, Lewis Sayre, menulis kisah anak usia lima tahun yang mengalami kesulitan berjalan karena lututnya bertekuk dan lumpuh.
Saat proses pemeriksaan ternyata, Sayre menemukan jika kulup anak tersebut telah terinfeksi sehingga menyebakan yang rasa sakit yang teramat sangat. Sayre pun mengambil tindakan khitan terhadap anak itu pada hari berikutnya. Dan benar saja dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, ia dapat berjalan lagi. Terkadang kondisi kulup terjebak di atas kepala penis, kondisi ini disebut phimosis. Sunat menjadi salah satu cara untuk melebarkan kulup.
2. Kulup Lebih Komplek Daripada Perkiraan Anda
Kulup bukanlah hanya sekedar kulit. Bagian ini seperti kelopak mata bagi alat kelamin pria. Di dalam bagian kulup terdapat membran mukosa (selaput lendir) seperti di bagian dalam kelopak mata atau bagian dalam mulut. Ini merupakan bagian lembab dimana bertanggung jawab atas berbagai infeksi menular seksual. Selain itu kulup juga mengandung sejumlah sel langerhans yakni semacam sel kekebalan tubuh yang biasanya diserang oleh infeksi HIV.
3. Sunat Pertama Kali Dilakukan di Mesir
Di tanah Mesir, sekitar 2400 SM, proses khitan telah dilakukan. Ini terungkap dari sebuah relief di tanah pemakaman kuno Saqqara yang menggambarkan serangkaian adegan medis, termasuk sunat batu-pisau dan seorang ahli bedah.
Khitan di Mesir Kuno tidak dilakukan ketika masih bayi melainkan pada masa remaja yang menandai sebuah transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Orang-orang Yunani menganggap tradisi orang Mediterania ini agak aneh. Hingga pada abad ke-V Heredotus mengemukakan pendapatnya di dalam karyanya yang berjudul "The History of Herodotus."
"Mereka melaksanakan khitan demi kebersihan. Dengan mempertimbangkan lebih baik menjadi bersih daripada sekedar indah," tulisnya.
4. Sebagai Simbol Status
Sarah Waldeck, seorang Profesor Hukum Seton Hall University menunjukkan bahwa Sayre dan rekan-rekannya mempromosikan sunat ke setiap rumah sakit sehingga lebih umum dilakukan pasca kelahiran. Sejak saat itu terjadi peningkatan proses kelahiran di rumah sakit.
Orang kaya lebih mungkin untuk pergi ke rumah sakit dan ditangani langsung oleh dokter. Dengan demikian khitan menjadi penanda kelas sosial. "Kebutuhan sunat menjadi penanda kelas sosial. Ini adalah pilihan yang baik bagi orang tua," tulis Waldeck.
5. Khitan meninggalkan bekas yang unik
Di AS, sunat dilakukan beberapa metod seperti Mogen Clamp, Plastibell, dan Gomco Clamp. Mogen Clamp dengan menggunakan perangkat mirip gunting. Terdiri dari dua bilah datar yang digunakan yang menjepit kulup, memotong aliran darah. Sebuah pisau bedah kemudian digunakan untuk mengiris menjauh ujung kulup.
Plastibell dengan menggunakan perangkat plastik yang ditempatkan di atas kepala penis, di bawah kulup. Dokter atau perawat kemudian mengikat string sekitar kulup, memotong sirkulasi. Benang dapat digunakan sebagai panduan untuk operasi pengangkatan kulup. Plastibell dapat dibiarkan selama seminggu atau lebih, setelah itu kulup mati akan jatuh dengan sendirinya.
Gomco Clamp juga disisipkan di antara kepala penis dan kulup. Sekali lagi, klem ahli bedah perangkat atas kulup, memotong sirkulasi. Setelah sekitar lima menit, darah di sekitar penjepit akan mulai menggumpal, dan ahli bedah menggunakan pisau bedah untuk memotong kulup. Metode ini meninggalkan bekas luka khas berwarna cokelat yang bercahaya pada kepala penis.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR