Pakistan telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir sipil terbesar di negara itu, dengan bantuan Cina.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif melakukan upacara peletakan batu pertama di Karachi, Pakistan selatan, Selasa (26/11). Ia mengatakan pembangunan pembangkit itu akan memakan waktu 72 bulan dan akan menghasilkan 2.200 megawatt listrik.
Para pengkritik telah mengatakan bahwa bantuan Cina bagi Pakistan akan melanggar persetujuan larangan penyebaran nuklir. Cina telah mengatakan persetujuan itu akan dilaksanakan sesuai dengan "kewajiban internasional" dan mendapat pengamanan dan pengawasan internasional.
Pakistan sangat membutuhkan aliran listrik tambahan, karena negara itu sekarang menghadapi pemadaman bergilir. Persetujuan nuklir dengan Cina itu adalah kelanjutan persekutuan yang kuat antara kedua negara.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR