Nutrisi, nutrisi, nutrisi, hanya itulah yang ada di pikiran orangtua untuk membantu menstimuli tumbuh kembang anak-anaknya. Padahal, bermain juga bisa sangat membantu, lho. Enggak percaya?
Dalam Playlab Sharing Session yang diadakan Fisher-Price di Four Season Hotel Jakarta, Jumat (20/12) disebutkan tentang pentingnya belajar melalui bermain pada anak-anak.
“Yang kami coba lakukan adalah mengedukasi para ibu tentang mainan yang bermanfaat bagi anak dan dapat mengembangkan keterampilan dan meningkatkan intelektulitas mereka. Tentunya mainan itu harus disesuaikan dengan usia anak,” terang Rueben Sivalingam , Market Manager Mattel Fisher-Price.
Vera Itabiliana, seorang Psikolog yang serius menekuni dunia anak, menambahkan, dengan bermain anak bisa belajar tentang banyak hal. Seperti belajar tentang dirinya, lingkungan, belajar bagaimana sesuatu itu dapat bekerja, dan lain sebagainya.
Nah dalam rangka meningkatkan kualitas bermain, ada dua hal yang bisa dilakukan orangtua.
Pertama, orangtua harus ikut terlibat dalam permainan anak, karena orangtua bisa mengenal lebih jauh tentang anaknya dan memberi stimuli tambahan agar anak bisa lebih antusias atau tertarik dengan mainannya.
Kedua, mainan anak harus tepat (aman, berkualitas, dan multifungsi) dan sesuai usia anak. untuk mengetahui apakah mainan itu sudah tepat dan sesuai, cukup melihat pada keterangan kotak mainannya. Biasanya di sana dijelaskan dengan detail.
Cathy Sharon , duta Fisher-Price untuk Indonesia dan ibu satu anak (Jacob, 8 bulan) ini, mengaku, merasa bangga bisa bergabung dengan Fisher-Price. “Sejak punya anak, saya memang concern sekali dengan tumbuh kembangnya. Makanya saya senang bergabung bersama Fisher-Price, karena selain bekerja, di sini saya juga mendapatkan banyak pengetahuan tentang mengenal mainan yang aman dan bermanfaat bagi anak.”
Fisher-Price juga berniat ingin membuat Playlab di Jakarta. Namun konsepnya berbeda dari yang ada di East Aurora, New York, USA, asal perusahaan mainan anak terkemuka ini.
Nantinya, di Jakarta, Playlab berpindah-pindah dari sekolah-sekolah (mulai dari Playgroup hingga TK). Pelaksanaannya akan dimulai awal Januari 2014.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR