Tidur di sela-sela waktu bekerja memang terkesan tidak produktif. Namun dampaknya tidur siang singkat justru tidur bisa tingkatkan produktivitas.
Michael A Grandner dari Center for Sleep and Circadian Neurobiology-Universitas Pennsylvania mengatakan, tidur di tengah hari dapat mengurangi kadar kelelahan, meningkatkan waktu respon, meningkatkan kemampuan belajar, dan memperbaiki kemampuan koordinasi.
Kendati demikian, tidur siang sebaiknya tidak dilakukan sembarangan untuk memperoleh hasil yang optimal. Misalnya tidak boleh dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur malam.
Grander mengatakan tidur siang lebih baik dilakukan delapan jam setelah bangun tidur, bila lebih dari itu, maka jaraknya dengan tidur malam terlalu pendek sehingga meningkatkan risiko kesulitan tidur.
"Tidur siang juga tidak perlu dilakukan terlalu lama, waktu optimal hanyalah 20 sampai 30 menit saja. Itu yang terbaik untuk untuk fungsi otak dan mencegah pening saat bangun tidur," ujarnya.
Sebuah studi asal Northwestern University menunjukkan, orang bisa lebih mudah mengingat lagu yang dimainkan setelah mereka tidur siang. Artinya, tidur siang bisa memperbaiki memori, terutama untuk hal yang mereka pelajari sebelum tidur.
Studi lainnya yang berasal dari University of California San Diego menemukan, secara signifikan orang yang minum kafein untuk meningkatkan rasa awas mendapat nilai yang lebih buruk untuk tes memori, dibandingkan dengan orang yang tidur di tengah-tengah sesi.
Tak hanya itu, studi dari Jepang baru-baru ini menemukan, orang yang mendapatkan 15 menit tidur siang dalam sembilan jam waktu kerja cenderung tidak merasa stres dan tegang.
Mendukung pernyataan tersebut, studi asal Allegheny College di Pennsylvania menyatakan, pelajar yang tidur siang setelah mengerjakan tes matematika memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak tidur.
Ingatan yang baik dan tingkat stres tentu akan merupakan faktor penting yang menunjang produktivitas. Tak heran, tidur siang singkat justru membikin lebih produktif.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR