Para pekerja SAR telah memulai operasi besar-besaran di Vanuatu setelah negara pulau di Pasifik Selatan itu dilanda topan tropis hebat.
Organisasi World Vision memperingatkan mungkin butuh waktu hingga berminggu-minggu untuk mencapai pulau-pulau yang paling terpencil. Pihak berwenang telah mengonfirmasi delapan orang meninggal akibat topan itu, tetapi banyak laporan lain tentang korban tewas.
Topan Pam yang membawa angin berkecepatan hingga 300 kilometer per jam menghancurkan desa, menggilas bangunan, merobek atap, memutus sambungan listrik dan menumbangkan pepohonan.
Saat berbicara di Jepang dalam konferensi PBB tentang bencana, Presiden Vanuatu Baldwin Lonsdale hari Sabtu (14/3) meminta bantuan internasional. Tim PBB dijadwalkan tiba di Vanuatu hari Minggu ini untuk menganalisa kerusakan akibat topan itu. Para pejabat mengatakan bencana itu mungkin yang terburuk dalam sejarah kawasan itu.
Badan PBB UNICEF mengatakan topan itu berdampak pada setidaknya separuh populasi penduduk Vanuatu, termasuk sekitar 54.000 anak. Organisasi lainnya, Oxfam, mengatakan prioritas utamanya adalah pasokan air, sanitasi dan perlengkapan kebersihan. Organisasi bantuan berharap bisa membawa masuk pasokan hari Minggu jika bandara Port Vila bisa kembali buka.
Pihak berwenang Selandia Baru juga bersiap menghadapi badai itu, yang diprediksi melintasi sebelah utara negara itu hari Minggu dan Senin.
Vanuatu, yang terletak di sebelah timur Australia, mencakup lebih dari 80 pulau dan membentuk kepulauan seperti huruf Y. Almanak tahunan terbitan CIA (CIA World Factbook) menyebutkan negara itu berpenduduk hampir 267.000 orang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR