Sampah antariksa misterius akan jatuh ke Bumi pada pertengahan November mendatang. Ilmuwan menamai obyek itu WT1190F. Nama "WTF" menunjukkan ekspresi kekagetan para ilmuwan sekaligus betapa misterius obyek tersebut.
WT1190F terdeteksi oleh Catalina Sky Survey, sebuah program berbasis di University of Arizona, Tucson, bertujuan untuk menemukan asteroid dan komet yang melayang dekat dengan Bumi.
Obyek yang diperkirakan berukuran 1-2 meter itu akan jatuh ke Bumi pada 13 November 2015. WT1190F bakal jatuh di Samudra Hindia, 65 kilometer dari wilayah paling selatan Sri Lanka. Karena jatuh di samudra, kemungkinan obyek menghantam rumah penduduk atau kepala orang sangat kecil. Jadi, tak perlu terlalu takut.
"Yang pasti saya tak perlu memancing di bawah obyek itu (akan jatuh)," ungkap Bill Gray, dari Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang ikut melacak obyek.
Obyek itu memiliki orbit yang sangat lonjong. Terjauh, obyek bisa mencapai jarak 2 kali jarak Bumi-Bulan. Dilansir dari Nature, ilmuwan memprediksi bahwa obyek itu memiliki kepadatan rendah dan berongga, sehingga ilmuwan menduga, obyek itu adalah buatan manusia. "Seperti potongan hilang dari sejarah antariksa yang kini kembali menghantui kita," ujar Jonathan McDowell, astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts.
Ada beberapa perkiraan tentang asal-muasal obyek, ada hipotesis yang menyatakan bahwa itu sisa dari tahap penghabisan roket dari misi bulan baru-baru ini, atau malah bisa jadi sampah antariksa itu adalah sisa-sisa dari misi Apollo pada akhir tahun 1960-an.
Sementara orang awam mungkin takut akan adanya sampah antariksa yang jatuh ke bumi, ilmuwan justru berbahagia. Jatuhnya WT1190F akan dimanfaatkan untuk melatih kemampuan melacak obyek antariksa yang jatuh ke bumi. Di sekitar bumi, terdapat asteroid-asteroid yang lalu lalang. Ilmuwan menyebutnya "near-earth asteroid". Sewaktu-waktu, asteroid itu bisa jatuh ke bumi dan membahayakan.
Dengan melatih kemampuan melacak asteroid, ilmuwan ke depan bisa melakukan mitigasi bencana yang diakibatkan oleh obyek antariksa, mencegah kasus masa punahnya dinosaurus 56 juta tahun lalu terulang. Masyarakat awam sendiri bila beruntung bisa menyaksikan jatuhnya sampah antariksa itu. Sampah itu bisa terlihat seperti meteor ketika jatuh ke bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR