Sejak mulai erupsi pada awal bulan ini, Gunung Kilauea, Hawaii, membuktikan bahwa ia sangat berbahaya namun menakjubkan.
Aliran sungai lava berwarna merah perlahan-lahan melintasi wilayah di sekitar gunung berapi. Sementara itu, celah yang meletus, membentuk ‘air mancur’ berisi cairan magma dan serpihan batu.
Tak cukup dengan itu, kini Kilauea menghasilkan tontonan baru, yaitu adanya api biru di sekitar lava.
Baca juga: Peneliti Ungkap Kondisi Bumi 2,4 Miliar Tahun Lalu, Seperti Apakah?
Video yang dipublikasikan oleh Survei Geologi AS, menunjukkan garis-garis api biru yang menyala di antara retakan jalan. Ini disebabkan oleh metana yang tercipta saat vegetasi rusak serta gas yang terperangkap di ruang bawah tanah. Saat metana tersebut keluar dan terbakar, ia akan menghasilkan pemandangan tak biasa.
Api biru hanya bisa terlihat di malam hari. Jadi, masih belum jelas seberapa luas jangkauannya dan berapa lama mereka terbakar.
“Fenomena ini tidak biasa. Setahu saya, satu-satunya tempat yang memiliki api biru adalah Indonesia,” kata Janine Krippner, ahli vulkanologi.
Di Kawah Ijen, Indonesia, api biru merupakan pemandangan umum. Di sana, ia tercipta akibat gas sulfur yang terbakar dengan angin panas.
Letusan Kilauea menimbulkan api biru kemungkinan karena lava memasuki area berkembang di mana jalanan aspal terbentuk di atas vegetasi. Dalam kondisi normal, kerusakan tanaman bisa menghasilkan metana yang secara bertahap dilepaskan ke udara.
Ledakan metana
Selain itu, lava yang terjebak di tengah vegetasi hutan juga bisa memproduksi ledakan metana. Itu akan mendorong batu-batu besar dan puing lainnya ke udara. Dan itu akan membahayakan populasi sekitar.
Source | : | Sarah Gibbens/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR