Nationalgeographic.co.id – Tembikar berusia 7.200 tahun yang mengandung sisa-sisa keju, ditemukan di Kroasia. Ini mengungkap kembali pembuatan keju di Mediterania.
Menurut peneliti, temuan ini tidak hanya menjadi tonggak kuliner bagi para pecinta produk susu, tapi juga penyelamat hidup mereka.
Awalnya, sekelompok peneliti dari AS, Inggris, dan Kroasia, menganalisis serpihan tembikar yang digali dari dua situs neolitik di Dalmatian Coast untuk melihat makanan apa saja yang pernah ditempatkan di sana.
Baca juga: Gumpalan Keju Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Makam Mesir Kuno
Salah satu tembikar yang ditemukan adalah Impressed Ware. Di dalamnya ditemukan senyawa yang mirip susu – menunjukkan bahwa bahan tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan Neolitik.
Meski orang-orang dewasa saat itu mengalami intoleransi laktosa, tapi susu bisa membuat anak-anak sehat. Menyimpannya di dalam tembikar merupakan langkah penting dalam membantu melewati masa-masa sulit ketika makanan sulit didapat.
“Kami menemukan fakta bahwa susu itu kemungkinan dibuat untuk anak-anak karena sumber hidrasi yang baik dan bebas patogen,” kata Sarah McClure dari Pennsylvania State University.
Selain Impressed Ware, jenis tembikar lain juga ditemukan, yaitu Rhyta. Itu berbentuk bundar, seperti hewan atau manusia, dan memiliki kaki-kaki kecil.
Analisis isotop karbon dari permukaan dalam tembikar Rhyta, menunjukkan bahwa ia digunakan untuk menampung produk susu. Namun, untuk jenis yang difermentasi, seperti keju dan yoghurt.
Dari sisa-sisa tembikar, terlihat beberapa lubang, mengindikasikan fungsi potensialnya sebagai penyaring saat proses pembuatan keju.
Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi di Museum Tertua Brasil, Bagaimana Kondisinya?
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa wadah keju tersebut kira-kira berusia 7.200 tahun – menjadikannya tertua dari yang pernah ada.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR