Nationalgeographic.co.id - Sebagian orang tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Mereka sering kali mengorbankan jam istirahatnya akibat pekerjaan dan aktivitas yang padat. Bukan tidak mungkin mereka hanya terlelap tiga sampai empat jam per hari.
Padahal, para ahli kesehatan dari National Sleep Foundation, menyarankan kita untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malamnya. Tubuh manusia membutuhkan tidur yang cukup agar dapat melakukan fungsi fisiologisnya. Itu penting untuk perbaikan otot, jaringan, memori dan sintesis hormon.
W. Christopher Winter, MD, peneliti sekaligus penulis The Sleep Solution mengatakan, jika seseorang tidak tidur selama berhari-hari, maka itu akan mengganggu kesehatan mentalnya.
Baca Juga : Mikroplastik Bisa Masuk ke Rantai Makanan Manusia Melalui Nyamuk
Salah satu contohnya terjadi di tahun 1959. Seorang presenter radio bernama Peter Tripp memutuskan untuk menyiarkan acaranya secara langsung dari Time Square selama 201 jam atau setara dengan 3 hari 21 menit, untuk menggalang dana bagi sebuah yayasan anak-anak.
Pada hari ketiga, Tripp mulai bertingkah aneh, ia memaki orang-orang di sekitarnya dan berhalusinansi melihat laba-laba. Hal ini terjadi akibat efek kurang tidur yang dialami oleh Tripp.
Meskipun Tripp berhasil menyelesaikan misinya dan pulih tak lama setelah kejadian tersebut, tetapi anggota keluarganya mengatakan bahwa ia telah berubah.
Di media sosial, banyak cerita yang beredar tentang orang-orang yang tidak tidur sama sekali atau hanya terlelap selama satu jam setiap malamnya. Namun, menurut Winter, cerita-cerita tersebut mungkin tidak akurat.
Banyak orang berpikir bahwa mereka tidak tidur sama sekali, padahal sebenarnya terlelap tanpa sadar walau hanya untuk beberapa menit.
Faktanya, manusia tidak mungkin bisa terjaga selama berhari-hari. Hal ini terjadi karena pada dasarnya otak akan memaksa manusia untuk tertidur.
Winter menjelaskan, tak peduli seberapa keras upaya kita untuk tetap terjaga, pada akhirnya otak akan menyuruh kita tertidur. Dan pada titik tertentu, kita tidak akan bisa menahannya.
Baca Juga : (FOTO) Mencoba LRT Jakarta, Moda Transportasi Baru nan Modern
Michael J. Breus, spesialis tidur dan pendiri situs Sleep Doctor, menyatakan bahwa ada banyak risiko kesehatan yang menghantui jika kita kurang tidur.
Di antaranya, mengakibatkan kenaikan berat badan, penurunan gairah seksual dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Bukan hanya itu saja, akibat lain yang ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur yaitu lebih rentan mengalami kecelakaan, terutama pada saat berkendara.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Kompas.com,menshealth |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR