Nationalgeographic.co.id - La trobe University melakukan uji klinis, apa dampak yang terjadi ketika seseorang rajin mengonsumsi ikan. Dalam studi tersebut didapatkan bahwa dengan memakan ikan—terutama iklan salmon, trout dan sarden—dapat mengurangi gejala asma pada anak-anak.
Studi Internasional tersebut menemukan bahwa anak-anak dengan asma yang mengikuti diet sehat Mediterania dan mengonsumsi banyak ikan bisa memperbaiki fungsi paru-paru setelah enam bulan mengonsumsi ikan.
Baca Juga : Akibat Perubahan Iklim, Populasi Tikus Meningkat Sepuluh Kali Lipat
"Kami sudah tahu bahwa diet tinggi lemak, gula, dan garam dapat mengembangkan gejala asma pada anak-anak. Kini kami tahu, bahwa makan makanan yang sehat dapat mengurangi gejala asma," ucap Maria Papamichael seorang peneliti dilansir dari Kompas.com pada Senin (12/11/2018).
"Lemak ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang memiliki sifat anti-inflamasi. Studi kami menunjukkan, makan ikan dua kali dalam seminggu secara signifikan dapat mengurangi peradangan paru pada anak yang memiliki asma," tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, rekan peneliti sekaligus kepala Allied Health La Trobe, Profesor Catherine Itsiopoulos mengatakan bahwa dengan memakan ikan dapat memberikan dampak yang menjanjikan.
"Mengikuti diet Mediterania dengan mengonsumsi makanan nabati dan ikan yang tinggi bisa menjadi langkah yang mudah, aman, dan efektif dalam mengurangi gejala asma pada anak-anak," ucap Itsiopoulos.
Menurut Bircan Erbas seorang profesor dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan Masyarakat La Trobe yang ahli dalam bidang asma dan alergi, asma merupakan penyakit yang paling umum menyerang orang muda.
Asma juga menjadi penyakit yang paling sering menjadi alasan anak-anak untuk dirawat inap atau bahkan berada di ruang UGD.
"Nahasnya, tingkat pengidap asma di seluruh dunia tetap tinggi. Sangat penting untuk kita mengidentifikasi terapi baru yang dapat digunakan bersamaan dengan obat asma konvensional," ucap Erbas.
Dalam studi yang dipublikasikan oleh jurnal Human Nutrition and Dietetics, uji klinis tersebut melibatkan 64 anak-anak yang berasal dari Athena, Yunani dengan usia 5 hingga 12 tahun, dengan riwayat asma ringan.
Baca Juga : Iyomante, Ritual Pengorbanan Beruang yang Dianggap Sebagai Dewa Oleh Suku Ainu
Para ahli yang berasal dari Australia dan Yunani kemudian membagi anak-anak tersebut menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk memakan ikan berlemak dua kali dalam seminggu setidaknya sebanyak 150 gram sebagai bagian dari diet Mediterania selama enam bulan. Sementara kelompok yang kedua dibiarkan tetap menjalani kebiasaan pola makan mereka.
Hasil dari studi tersebut, peradangan bronkus pada kelompok pertama berkurang secara signifikan. Tingkat perkembangan kesehatan mereka jauh berbeda dibandingkan dengan kelompok kedua.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR