Berbeda dengan Klaim Trump, Rudal Korea Utara Ternyata Masih Aktif

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 23 November 2018 | 15:28 WIB
Ilustrasi rudal Korea Utara. (cgj0212/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan pada minggu ini, program rudal Korea Utara ternyata masih sangat aktif.

Para peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengungkap gambar satelit yang menunjukkan bahwa pangkalan rudal Korea Utara bernama Sakkanmol masih hidup dan aktif.

Dengan adanya gambar tersebut, diketahui bahwa pangkalan rudal Korea Utara tidak pernah dibongkar. Selain itu, ada 13 markas serupa yang masih aktif.

Kenyataan ini berkebalikan dengan klaim Presiden Donald Trump yang menyatakan kalau perbincangan nuklir dengan Korea Utara berjalan dengan baik dan segera mencapai akhirnya.

"Kami sangat senang dengan apa yang terjadi bersama Korea Utara. Kami rasa, semuanya akan baik-baik saja. Kami tidak saling terburu-buru dan proyek rudal mereka telah dihentikan. Begitu pula dengan roketnya," papar Trump kala itu.

Baca Juga : Virus Raksasa Langka Ditemukan Pada Tanah di Hutan AS, Seperti Apakah?

Trump juga beberapa kali mengatakan bahwa upaya diplomasi pemerintahannya telah mengeliminasi bahaya yang datang dari Korea Utara. Bahkan, melalui cuitan di akun Twitternya pada Juni lalu, Trump menyatakan: "tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara".

Pihak Korea Utara pun mendorong narasi yang sama dengan Presiden AS tersebut. Mereka mengatakan telah membongkar lokasi peluncuran nuklir di Sohae Satellite Launching Station.

Sayangnya, laporan terbaru CSIS memberikan cerita yang berbeda.

Pangkalan rudal Korea Utara, seperti yang disampaikan CSIS, sangat berbeda dengan bayangan AS. Pada dasarnya, pangkalan rudal Korea Utara merupakan tempat untuk melayani dan memelihara armada yang tersembunyi.

Korea Utara memperkirakan, ketika perang terjadi, pesawat tempur musuh akan dengan cepat membanjiri wilayah tersebut dan memburu armada rudalnya. Oleh sebab itu, rudal-rudal ditempatkan ke dalam truk yang mampu melewati terowongan bawah tanah. Kemudian, truk pembawa rudal akan berhamburan ke jalan terbuka di tengah perang lalu menuju lokasi peluncuran yang sudah direncanakan sebelumnya.

Di tempat tersebut, truk akan menembakkan rudal yang dibawanya, lalu kembali berjalan ke lokasi peluncuran selanjutnya.

Baca Juga : Peneliti: Ada Populasi Bakteri yang Hidup di Dalam Otak Manusia

Wilayah Sakkanmol, yang terlihat di foto satelit, dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan operasi semacam itu. Ia memiliki bangunan untuk menyimpan rudal, fasilitas perumahan, pertanian dan kompleks terowongan tersembunyi yang dilindungi dengan tujuh pintu masuk.

Saat ini, Sakkanmol tampaknya hanya memiliki rudal jarak pendek yang digunakan untuk menargetkan Korea Selatan. Namun, ia dengan mudah dapat menampung rudal balistik jarak menengah yang mengancam area lebih luas.

Secara tidak langsung, laporan CSIS ini menunjukkan bahwa Korea Utara menyembunyikan program pengembangan senjata nuklirnya, tapi tidak menghentikannya.