Mars Memiliki Danau Purba yang Mirip Dengan Danau di Sulawesi Selatan

By Loretta Novelia Putri, Rabu, 28 November 2018 | 09:15 WIB
ilustrasi planet mars (Vac1)

Nationalgeographic.co.id - Timothy A. Goudge, seorang ahli dari University of Texas menemukan bahwa endapan danau purba di Mars memiliki kemiripan dengan sedimen danau Towuti di Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini kemudian diterbitkan dalam sebuah artikel di Buletin GSA pada tahun 2017.

Menurut Goudge, Danau Towuti berada di dalam ofiolit yang terdiri dari batuan yang kaya akan zat besi dan magnesium (mafik). Hal tersebut lebih mirip dengan permukaan Mars daripada sebagian besar permukaan daratan di Bumi, yang umumnya lebih felsik atau lebih kaya akan silikon, aluminium, natrium, dll.

Baca Juga : Lukisan Erotis Ratu Leda dan Angsa Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

Goudge dan tim merincikan mineralogi tanah liat dari Danau Towuti, Indonesia untuk menemukan hal tersebut. Penelitian lebih lanjut ini pun menggunakan teknik yang disebut dengan spektroskopi inframerah jarak dekat (VNIR).

Hasil spektral danau Towuti menunjukkan adanya variasi yang berbeda dalam mineral tanah liat selama 40.000 tahun terakhir. Teknik tersebut juga merekam respons dari sistem danau terhadap perubahan iklim, termasuk perubahan tingkat permukaan danau, progresi delta buatan, dan irisan sungai.

Menurut Goudge, hal tersebut menunjukkan bahwa spektroskopi VNIR bisa digunakan dalam mengembangkan catatan mengenai lingkungan selama puluhan ribu tahun lamanya.

Yang menarik dari penelitian tersebut adalah Goudge dan tim juga menemukan bahwa deposit danau purba di Mars kemungkinan menyimpan informasi paleoenvironmental mirip seperti yang dapat diakses melalui studi penginderaan jauh stratigrafi dan spektroskopi VNIR.

Lebih lanjut Goudge mengatakan bahwa hubungan komposisi antara danau Towuti dengan danau di planet Mars tidak sempurna. Maka dari itu, Goudge lebih menekankan pada penggunaan teknik VNIR.

Goudge menambahkan bahwa mereka bisa membedakan berbagai material dengan warna, seperti karat dengan merah karena terdapat besi di dalamnya. Sehingga, spektroskopi VNIR memungkinkan manusia untuk memastikan mineral yang berada di dalam sampel sedimen danau.

Baca Juga : Badai Debu Melanda Australia, Peringatan Kesehatan Pun Dikeluarkan

Teknik tersebut memang relatif baru untuk dipraktikkan terhadap endapan danau di Bumi. Meski begitu, teknik ini dapat beroperasi dari jarak yang jauh hanya dengan menggunakan sinar matahari yang dipantulkan. Maka dari itu, teknik tersebut bisa digunakan untuk mempelajari mineralogi dan komposisi permukaan pada badan planet lain, termasuk Mars.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa seseorang dapat menggunakan spektroskopi VNIR untuk memahami evolusi iklim masa lalu yang dicatat oleh sedimen danau. Oleh karena itu, kami mengusulkan untuk menerapkan pendekatan yang sama dalam mempelajari endapan danau purba di Mars dengan resolusi tinggi, yang akan membantu mengungkap sejarah iklim Mars kuno," ucap Goudge.