Nationalgeographic.co.id - Masalah terpenting dari sebuah perjalanan adalah bahan bakar yang tersedia. Terlebih lagi jika perjalanan tersebut menuju planet lain, tentu perkara bahan bakar menjadi masalah yang paling krusial terutama untuk perjalanan pulang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kurt Leucht, perwakilan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mengatakan bahwa mereka bekerja keras untuk mendapatkan solusi potensial dari permasalahan tersebut.
Menurut NASA, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengekstrak tanah Mars sebagai bahan bakar roket.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Terbaru di Argentina, Seperti Apa?
Leucht selaku pimpinan studi mengatakan, NASA akan membuat sistem pemanfaatan sumber daya in situ atau IRSU. Meski begitu, ia lebih suka menyebutnya dengan pabrik debu sebagai pendorong atau roket.
Ide dari ISRU adalah mengekstrak air dari regolith, tanah merah khas Mars. Kemudian mereka akan menggunakan elektrolisis untuk mengupasnya menjadi hidrogen dan oksigen.
Leucht dan tim peneliti berencana menggabungkan hidrogen hasil proses tersebut dengan karbon dari atmosfer Planet Merah untuk menghasilkan metana. Metana tersebutlah yang menjadi bahan bakar roket untuk kembali pulang ke Bumi.
Baca Juga : Sering Tidak Disadari, Ternyata Ini Penyebab Mata Mudah Bintitan
Dilansir dari Kompas.com pada (5/11/2018), NASA sendiri berencana untuk mengirimkan sistem ISRU ini saat menjalankan misi koloni manusia di Mars. Sistem tersebut juga akan dikirimkan bersama dengan robot yang akan mengumpulkan tanah dari permukaan planet Mars tersebut.
"Teknologi ini suatu hari memungkinkan manusia untuk hidup dan bekerja di Mars, kemudian kembali ke Bumi untuk menceritakan kisahnya,” ucap Leucht.
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR