Potret-potret Menyedihkan Dari Lokasi Pengembangan Senjata Nuklir

By National Geographic Indonesia, Jumat, 30 November 2018 | 11:40 WIB
Berik Syzdykov lahir cacat karena ibunya saat hamil terpapar radiasi. (Phil Hatcher-Moore)

Nationalgeographic.co.id - Kerusakan dan kehancuran mencoreng lanskap sudut terpencil Stepa Kazakh. Danau-danau tak alami yang terbentuk akibat ledakan bom nuklir, memenuhi dataran yang dulunya rata, diselingi oleh kerangka-kerangka bangunan kosong.

Area tersebut tampak tak berpenghuni. Akan tetapi, hantu-hantu—hidup dan mati—bergentayangan di sana, masih terbebani oleh efek program pengujian nuklir yang berhenti hampir 30 tahun silam. 

Baca Juga : Dari Kerja Serabutan, Orang Kolok Desa Bengkala Kini Mencoba Beternak

Situs yang dikenal sebagai Polygon itu, pernah menjadi rumah bagi hampir seperempat uji coba nuklir selama Perang Dingin. Zona tersebut dipilih karena tidak dihuni, tetapi beberapa desa pertanian kecil, berderet di sepanjang perimeternya.

Meski sejumlah penduduk diungsikan selama periode uji coba, namun sebagian besar tetap bertahan. Kerusakan yang berlanjut hingga hari ini sungguh mendalam. 

Pemandangan di bekas gedung KGB di Kurchatov, Kazakhstan. (Phil Hatcher-Moore)

Fotografer Phil Hatcher-Moore menghabiskan dua bulan penuh untuk mendokumentasikan wilayah ini, dan dihadapkan pada "kerusakan sia-sia akibat dari kebodohan manusia".

Proyeknya yang berjudul Hantu-hantu Nuklir mengawinkan lanskap yang tersia-siakan dan potret intim para penduduk desa yang masih menderita akibat dampak uji coba nuklir. 

Rustam Janabaev lahir dengan hidrosefalus. (Phil Hatcher-Moore)

Angkanya sungguh menakjubkan—sekitar 100.000 orang di area itu masih terdampak radiasi, yang dapat diwariskan hingga lima generasi. Dengan gambarnya yang sangat mengerikan, Moore berusaha membuat angka abstrak itu nyata.
 
"Kontaminasi nuklir bukanlah sesuatu yang bisa kita lihat," katanya.

"Selama ini kita bicara tentang angka-angka, tetapi saya menemukan bahwa lebih menarik untuk fokus pada individu-individu yang merangkum cerita," imbuh Moore. 

Korban lain dari dampak nuklir. Kairat Yesimhanov menderita cerebral palsy. (Phil Hatcher-Moore)

Moore mewawancarai semua subjeknya sebelum memotret, dan memahami bahwa kerahasiaan dan informasi yang salah memegang peran penting dalam pengalaman buruk mereka.