Tanaman Hutan Hujan Jawa yang Menginspirasi Bentuk Pesawat Terbang

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 3 Desember 2018 | 16:48 WIB
Javan Cucumber (invisibleimaging.co.uk)

Nationalgeographic.co.id - Alsomitra macrocarpa merupakan tumbuhan merambat yang tumbuh di pohon tropis dan merambat ke arah cahaya matahari. Tidak banyak yang tahu mengenai tumbuhan ini. Namun tumbuhan yang berasal dari bumi Nusantara ini telah menginspirasi ilmuwan dunia penerbangan.

Tumbuhan yang berasal dari hutan hujan Jawa ini memiliki biji yang bersayap dengan ukuran sekitar 13 sentimeter. Dengan ukuran ini, biji Alsomitra macrocarpa pun menjadi biji "terbang" terbesar di dunia, yang berasal dari buah berukuran bola sepak.

Baca Juga : Percayakah Anda Bahwa Manusia 'Memelihara' Tikus 15.000 Tahun Lalu?

Biji bersayap yang mampu melayang seperti kupu-kupu ini membuat penyebaran biji dari tumbuhan ini menjadi tidak terduga.

Bentuk biji yang bersayap membuat tanaman ini memiliki kelebihan aerodinamis dan menjadi sangat mudah terbawa oleh angin sampai beberapa ratus meter dari posisi tanaman, bahkan tidak heran bila biji ini dapat ditemukan di atas dek kapal. Dan terbawa hingga jauh. Bahkan tanpa bantuan angin, biji dari tanaman ini dapat tersebar di hutan.

Alsomitra macrocarpa (National Geographic)

Sayap dari biji ini dikenal dengan nama samara. Teknik stabilisasi samara ini digunakan oleh para insinyur untuk menstabilkan pesawat terbang. Pengetahuan ini berawal dari penelitian Akira Azuma dan Yoshinori Okuno dari University of Tokyo, lebih dari 35 tahun lalu. 

Baca Juga : Mengkhawatirkan, Mikroplastik Ditemukan dalam Garam dan Ikan di Indonesia

Dua insinyur Jepang tersebut menemukan bahwa bentuk dari biji tumbuhan ini sangat baik untuk penurunan ketinggian. Hal ini kemudian menjadi inspirasi bagi desain pesawat terbang. Kecepatan penurunan dari biji ini adalah 0,4 meter per detik, dibandingkan dengan biji-biji bersayap lain yang jatuh dengan kecepatan 1 meter per detik. 

Fakta lain yang menarik dari tumbuhan ini adalah namanya. Para peneliti biasa menyebut tumbuhan ini dengan nama Javan cucumber, yang memiliki arti mentimun Jawa. Lucunya, tanaman ini bukanlah tanaman yang berasal dari keluarga mentimun, tetapi pohon anggur tropis dari famili Labu (Cucurbitaceae).