Topeng Berusia 9.000 Tahun Ditemukan, Diduga untuk Ritual Pemujaan

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 4 Desember 2018 | 14:40 WIB
Topeng berusia 9.000 tahun yang ditemukan di Israel. (Gali Tibbon/AFP/Getty Images )

Nationalgeographic.co.id - Arkeolog Israel menemukan topeng batu berusia 9.000 tahun. Mereka mengatakan, topeng tersebut berkaitan dengan awal mula masyarakat pertanian.

Artefak langka--yang sekilas mirip topeng hoki ini--terbuat dari batu pasir merah muda dan kuning. Ia ditemukan oleh seorang pria yang sedang berjalan di ladang dekat permukiman Israel, Pnei Hever.

"Topeng dibuat dengan sangat natural," ujar Ronit Lupu, arkeolog yang bekerjasama dengan Otoritas Benda Antik Israel.

"Anda bisa melihat tulang pipi dan bentuk hidung yang sempurna," imbuhnya.

Baca Juga : Lima Peradaban Kuno Ini Runtuh Akibat Faktor Perubahan Iklim

Lupu mengatakan, 14 topeng neolitik yang mirip dengan penemuan terbaru ini pernah ditemukan sebelumnya. Namun, artefak-artefak tersebut sangat sulit ditemukan dan jika ada pun, ia dilimiki oleh kolektor pribadi. Artinya, para peneliti tidak memiliki kesempatan untuk mempelajarinya.

"Topeng terakhir yang kami temukan adalah 35 tahun lalu. Jadi, ini termasuk penemuan langka dalam bidang arkeologi," kata Lupu.

Menurut para arkeolog, topeng ini mungkin memegang kunci sejarah manusia--terutama revolusi pertanian, ketika manusia bertransisi dari berburu jadi membudidayakan tanaman dan hewan.

Baca Juga : Lukisan Erotis Ratu Leda dan Angsa Ditemukan di Reruntuhan Pompeii

Lupu mengatakan, transisi tersebut juga dibarengi dengan perubahan struktur sosial dan peningkatan aktivitas keagamaan. Dan topeng mungkin memainkan peran penting dalam proses pemujaan kepada para leluhur.

"Topeng batu yang ditemukan memiliki ukuran yang sama dengan wajah manusia. Ituah sebabnya banyak ahli mengaitkannya dengan ritual pemujaan," jelas Lupu.

Para arkeolog mengatakan, itu bisa menjadi salah satu topeng ritual tertua yang masih ada di dunia. Juga mungkin menjadi simbol kematian--yang digunakan ketika seseorang akan digantung. Namun, bagaimana pun juga, belum ada cukup bukti yang mampu mengidentifikasi fungsi sebenarnya.