3. Natal dan Wayang Kulit di Yogyakarta
Liburan Natal, bagi umat Kristiani tentu akan diisi dengan ibadah perayaan Natal. Nah, bagi Anda yang merencanakan berlibut ke Yogyakarta, Anda bisa mengikuti misa Natal yang berbeda dengan biasanya.
Pastor atau Romo yang memimpin misa akan menggunakan bahasa Jawa Kromo Inggil. Tidak hanya itu, banyak Pastor yang juga akan menggunakan pernak pernik khas Yogyakarta, seperti blangkon.
Selain itu, biasanya ada beberapa gereja yang menggelar pertunjukkan wayang kulit sebagai bagian dari perayaan Natal. Tema yang diangkat biasanya terkait dengan kelahiran Yesus Kristus.
4. Natal, Ngejot dan Penjor di Bali
Siapa yang tidak ingin ke Bali? Rasanya destinasi wisata ini tidak mungkin tidak ada dalam list liburan Anda. Merayakan Natal di Bali juga menjadi pilihan banyak orang—setidaknya berlibur selama liburan Natal.
Pada saat menjelang hari raya Natal di Bali, banyak gereja yang menggunakan hiasan penjor khas Bali. Sejumlah penjor yang menjulang tinggi dan melekuk ke depan, menambah kekhasan perayaan Natal di Bali.
Selain penjor, banyak masyarakat Bali juga melakukan tradisi ngejot selama hari raya Natal. Ngejot merupakan tradisi berbagi makanan kepada masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur. Pada saat Natal, biasanya umat kristiani di Bali akan memasak makanan khas Bali dan membagikan makanan itu kepada tetangga. Kebiasaan ini tentunya dapat menjalin dan menjaga toleransi umat beragama.
5. Natal dan Kunci Taon di Manado
Masyarakat Manado merayakan Natal lebih dahulu dibandingkan dengan kebanyakan orang. Sejak tanggal berganti memasuki bulan Desember, ibadah Natal sudah dilakukan di gereja-gereja. Selain ibadah, masyarakat Manado juga akan melakukan tradisi ziarah ke permakaman para kerabat.