Terungkap, Alasan di Balik Punahnya Hiu Purba Raksasa Megalodon

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 14 Desember 2018 | 12:16 WIB
Ilustrasi 3D hiu megalodon yang sudah punah. (Warpaintcobra/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Mengapa hiu raksasa megalodon bisa punah? Penelitian terbaru kini sudah menemukan jawabannya.

Megalodon merupakan hiu prasejarah berukuran besar yang masih membuat peneliti takjub hingga saat ini. Ikan raksasa ini dapat tumbuh hingga 60 kaki atau 18 meter. Ia memakan mangsanya dengan gigi menyeramkan yang masing-masingnya berukuran 18 sentimeter–lebih panjang dari tangan manusia.

Namun, Megalodon menghilang dari lautan Bumi sekitar 2,6 juta tahun lalu. Menurut studi terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU), suhu tubuh Otodus megalodon menawarkan penjelasan mengapa spesies tersebut bisa musnah.

Baca Juga : Fakta-fakta Megalodon, Hiu Purba Raksasa yang Hidup Jutaan Tahun Lalu

Sama seperti hiu yang masih ada hingga saat ini–seperti hiu putih besar dan hiu mako–megalodon diduga memiliki kemampuan untuk meregulasi suhu tubuhnya sebagai respons dari perairan yang lebih dingin atau hangat. Ini memungkinkan mereka untuk berburu di habitat yang lebih luas dibanding jenis hiu lainnya.

Namun, apakah suhu tubuh megalodon sama dengan hiu modern? Untuk menemukan jawabannya, para peneliti menggunakan geokimia untuk menguji isotop karbon dan oksigen pada gigi megalodon dan hiu modern.

Michael Griffiths, profesor di Department of Enviromental Science at William Paterson University, menyatakan bahwa isotop-isotop tersebut membentuk ikatan yang berbeda, tergantung pada suhu hewan ketika gigi mengalami pertumbuhan.

Dengan metode ini, para ilmuwan dapat memperkirakan berapa rata-rata suhu tubuh hewan purba tersebut dan menemukan petunjuk biologis atau kebiasaan mereka sebelum punah.

Hasilnya menunjukkan bahwa megalodon "terlalu hangat" untuk ukuran hiu. Leluhur hiu mako dan hiu putih besar memiliki suhu tubuh sekitar 20 hingga 30 derajat celsius. Sebagai perbandingan, temperatur hiu purba megalodon mencapai 35 hingga 40 derajat celsius.

Baca Juga : Rencana Berani Para Ilmuwan Untuk Menyelamatkan Beruang Kutub

Dengan suhu tubuh setinggi itu, megalodon pasti memiliki metabolisme yang sangat aktif sehingga harus sering makan. Sayangnya, tidak lama kemudian, iklim menghangat dan mangsa-mangsa megalodon bergerak ke perairan yang lebih dingin dan tempat yang lebih tinggi.

Kelangkaan makanan dan persaingan dengan predator lain seperti paus pembunuh, menjadi kombinasi fatal yang mendorong megalodon ke arah kepunahan.

"Perubahan iklim yang berpadu dengan pergeseran tempat tinggal hewan-hewan laut menjadi 'senjata' kepunahan bagi hiu terbesar yang pernah ada di Bumi ini," kata Griffiths.