Natal Identik dengan Warna Merah dan Hijau, Apa Makna di Baliknya?

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 21 Desember 2018 | 14:00 WIB
Dekorasi Natal yag dipenuhi warna merah dan hijau. (evgenyatamanenko/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Beberapa hari spesial memiliki skema warna yang khas. Dekorasi Halloween misalnya, biasanya didominasi dengan warna oranye dan hitam. Hari Valentine terkenal dengan warna merah muda atau putih. Sementara saat Natal, dunia berkilau karena warna merah dan hijaunya.

Sudah lama, orang-orang mengaitkan Natal dengan kedua warna ini. Tanpa sadar, kita pun menghias rumah atau kue dengan aksesoris berwarna merah dan hijau setiap Natal.

Baca Juga : Indonesia dan Berbagai Perayaan Natal Unik, Ngejot Hingga Kunci Taon

Mengapa merah dan hijau bisa menjadi warna ‘resmi’ untuk hari Natal?

Ini dimulai beberapa abad lalu, ketika warna tersebut digunakan untuk memperingati hari libur. Bangsa Celtic kuno memuja tanaman holly yang memiliki warna merah dan hijau. Mereka percaya bahwa tanaman suci ini menjaga Bumi tetap indah ketika musim dingin.

Jadi, saat merayakan titik balik matahari musim dingin (winter solstice), mereka mendekorasi rumah dengan tanaman holly. Berharap tanaman itu bisa memberikan perlindungan dan nasib baik di tahun mendatang.

Tanaman holly. (Delpixart/Getty Images/iStockphoto)

Tradisi memasangkan warna merah dan hijau kemudian berlanjut hingga abad ke-14. Pada saat itu, kedua warna ini digunakan untuk melukis layar salib abad pertengahan.

Namun, terlepas dari tradisi religius, pengukuhan merah dan hijau sebagai warna Natal mungkin berasal dari peran Haddon Sundblom. Ia adalah orang yang menggambar Sinterklas pada iklan minuman bersoda Coca Cola.

Di masa itu, penafsiran artistik Sinterklas tidak pernah konsisten. Ia kadang digambarkan sebagai sosok pria kurus dengan jubah biru, hijau dan merah.

Sundbloom memutuskan untuk menggambarkan Sinterklas sebagai tokoh gemuk nan periang yang selalu mengenakan jubah merah (yang sama dengan warna logo Coca Cola).

 Baca Juga : Tradisi Berkirim Kartu Natal, Siapa yang Pertama Kali Memulainya?

Arielle Eckstut, pengarang buku Secret Languange of Color, mengatakan, keputusan kreatif tersebut memiliki pengaruh besar. Ketika iklan Coca Cola sangat populer, orang-orang pun percaya bahwa tokoh yang digambarkan Sundblom adalah Sinterklas ‘asli’.

“Warna merah dari Sinterklas, serta hijau dari pohon cemara dan tanaman holly menguatkan imajinasi kolektif kita akan warna Natal,” kata Arielle.