Perjalanan Terjauh NASA di Tata Surya, Melewati Ultima Thule yang Dingin

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 2 Januari 2019 | 10:14 WIB
Pesawat luar angkasa New Horizons saat mendekati Ultima Thule. (NASA)

Nationalgeographic.co.id - Pesawat luar angkasa NASA, New Horizons, berhasil melakukan perjalanan terjauh ke tata surya, melewati Ultima Thule yang dingin dengan kecepatan 32 ribu mil/jam, pada awal tahun 2019 kemarin.

Sekitar sepuluh jam setelah melakukan perjalanan empat miliar mil jauhnya, pengendali penerbangan di Laurel, Md., akhirnya menerima sinyal dari kapal luar angkasa New Horizons.

Sorak-sorai pun langsung memenuhi Johns Hopkins University's Applied Physics Laboratory yang menjadi pusat pengendali misi.

Baca Juga : Astronom Temukan 'Awan Fosil' Peninggalan Ledakan Big Bang

"New Horizons memengang tempat terhormat di hati kami sebagai penjelajah kecil yang pemberani dan gigih," kata Ralph Semmelin, Direktur Johns Hopkins Applied Physics Laboratory, dalam sebuah pernyataan.

"Jalur penerbangan ini yang pertama dilakukan NASA, APL, dan semua agensi luar angkasa di seluruh dunia. Penghargaan terbesar bagi tim ilmuwan dan insinyur yang berhasil membawa kita ke titik ini," imbuhnya.

Foto Ultima Thule yang ditangkap NASA dan ilustrasinya. (NASA/James Tuttle Keane)

NASA menyatakan, gambar yang diambil selama New Horizons mendekat ke Ultima Thule–sekitar 2.200 mil dari sana–mengungkapkan bahwa objek Sabuk Kuipernya memiliki bentuk yang mirip dengan pin boling. Memiliki dimensi sekitar 20 hingga 10 mil.

Kemungkinan lainnya adalah Ultima merupakan dua objek yang saling mengorbit satu sama lain.

Ultima Thule ada di dalam sabuk Kuiper. Ia merupakan kumpulan material beku yang mengorbit Matahari jauh melampaui planet kerdil Pluto.

Baca Juga : Astronom Temukan Planet yang Mungkin Menyimpan Banyak Batu Permata

Para ilmuwan yakin, objek luar angkasa seperti Ultima, hampir selalu menyimpan petunjuk tentang pembentukan tata surya pada 4,6 miliar tahun lalu.

"Ultima memberikan para ilmuwan kesempatan langka untuk mempelajari asal usul alam semesta," kata Alan Stern, peneliti New Horizons.

Saat melewati Ultima Thule, New Horizons berhasil mengumpulkan banyak foto. Namun, karena jarak yang sangat jauh antara Bumi dan pesawat luar angkasa tersebut, butuh waktu hingga September 2020 agar peneliti dapat mengumpulkan semua data yang ada di sana.