Status Sosial Ekonomi Keluarga Memengaruhi Kognitif dan IQ Seseorang

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 2 Januari 2019 | 15:08 WIB
Ilustrasi kemampuan otak (ipopba/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Menurut penelitian terbaru, tumbuh besar dalam keluarga yang kekurangan, memiliki dampak negatif pada otak. Ini menunjukkan bagaimana stasus sosial ekonomi memberikan dampak jangka panjang pada perkembangan seseorang.

Sebaliknya, peneliti AS menemukan fakta bahwa wilayah otak yang bertanggung jawab untuk proses pembelajaran, bahasa, dan perkembangan emosional, cenderung lebih kompleks pada orang-orang yang orangtuanya memiliki pendidikan tinggi dan pekerjaan profesional.

Baca Juga : Ingin Resolusi Tercapai? Ini Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan

Hasil pindai dari ratusan anak muda menunjukkan, efek tersebut sangat stabil, mulai dari masa anak-anak hingga remaja.

"Perkembangan otak dimulai sejak dini dan dipengaruhi oleh konteks pengalaman dan lingkungan masing-masing anak. Termasuk status sosial ekonomi," kata Cassidy McDermott, pemimpin penelitian dari National Institute of Mental Health.

Status sosial ekonomi di masa kanak-kanak, yang biasanya dilihat dari pendapatan orangtua dan faktor serupa lainnya, telah dikaitkan dengan kesehatan mental, perkembangan kognitif, dan hasil akademik anak.

"Status sosial ekonomi berpengaruh pada kognitif mereka dengan mengubah perkembangan otak struktural, khususnya pada wilayah yang berhubungan dengan bahasa dan proses pembelajaran," papar McDermott.

Baca Juga : Begini Cara Korea Utara Mendoktrin Anak-anak untuk Memuja Kim Jong Un

Untuk mendapatkan hasil studi yang dipublikasikan pada Journal of Neuroscience tersebut, para peneliti mempelajari data pindai otak dari 623 partisipan muda berusia lima hingga 25 tahun.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi keluarga yang tinggi di masa kecil, memengaruhi dua area di otak, yaitu thalamus dan striatum.

Thalamus merupakan wilayah kunci di pusat otak yang terlibat dalam transmisi dan proses informasi sensorik. Volume thalamus yang lebih besar dan ditemukan pada anak-anak berkecukupan, berkaitan erat dengan pemikiran yang lebih cepat dan IQ verbal yang lebih tinggi.