Nationalgeographic.co.id - Perubahan iklim hingga saat ini masih menjadi permasalahan bersama bagi seluruh negara di dunia. Bagaimana tidak, dampak dari permasalahan ini bisa melanda seluruh negara yang ada.
Bahkan, tanpa disadari, perubahan iklim juga telah memengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances mengungkapkan bahwa dampak dari permasalahan ini adalah manusia mengalami kesulitan tidur saat malam hari, atau saat sekadar beristirahat.
Nick Obradovich, peneliti Harvard Kennedy School dan Massachusetts Institute of Technology’s Media Lab, bersama rekan-rekannya melakukan survey pada 765.000 penduduk Amerika. Salah satu pertanyaan yang mereka ajukan pada partisipan adalah, “Selama 30 hari terakhir, berapa kali Anda merasa kurang tidur atau kurang beristirahat?”
Baca Juga : Sering Mendengkur dan Mengantuk Saat Siang? Mungkin Anda Mengalami Sleep Apnea
Respons para partisipan penelitian kemudian dicocokkan dengan statistik suhu untuk melihat adanya paparan suhu hangat pada partisipan.
Para peneliti kemudian membuat kalkulasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa dalam setiap kenaikan suhu malam hari sebesar satu derajat Celsius setara dengan kesulitan tidur selama tiga hari pada setiap seratus orang dalam setiap bulan.
Dampak dari perubahan iklim ini dirasakan lebih parah pada saat musim panas, dan lebih berdampak pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun. Para lansia lebih rentan terserang penyakit yang terkait dengan suhu panas.
“Tidur merupakan komponen penting dalam kesehatan manusia. Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terserang penyakit kronis, dan dapat membahayakan kondisi psikologis serta fungsi kognitif,” ungkap Obradovich seperti dikutip dari Eurekalert, Senin (7/1/2019).
Lantas apa yang akan terjadi jika suhu Bumi terus mengalami peningkatan?
Berdasarkan proyeksi iklim NASA Earth Exchange untuk tahun 2050 dan 2099, para peneliti menemukan bahwa korelasi antara perubahan iklim dan kualitas tidur akan semakin memburuk.
Baca Juga : Gaya Bahasa yang Sering Digunakan Pengidap Depresi, Seperti Apakah?
Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa suhu yang menghangat dapat menyebabkan tambahan enam malam tidur bermasalah untuk setiap 100 orang pada tahun 2050, dan meningkat hingga 14 malam pada tahun 2099.
“Amerika Serikat suhunya sedang,” ucap Obradovich. “Kami tidak punya data tidur dari penduduk seluruh dunia, tapi dengan mengasumsikan pola serupa, kita dapat membayangkannya pada tempat-tempat yang lebih hangat. Dampaknya akan jauh lebih buruk.”