Pemerintah Sedang 'Shutdown', Warga AS Bantu Urus Taman Nasional

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 11 Januari 2019 | 11:00 WIB
(Nikolas_jkd/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Salah satu topik yang ramai diperbincangkan dunia akhir-akhir ini adalah mengeai shutdown yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Hal ini kemudian berimbas pada berhentinya pelayanan pemerintah federal.

Bagi taman nasional, hal ini juga membawa dampak tersendiri. Petugas yang biasanya mengawasi berbagai hal di dalamnya, kini dirumahkan sementara. Kebersihan dan keamanan di dalam kawasan yang dianggap sebagai harta nasional ini pun terbengkalai.

Untungnya, beberapa warga Amerika dengan sukarela membantu mengurus taman nasional. Mereka menjaga taman agar tetap bersih, karena walaupun Donald Trump memberlakukan shutdown, tapi kawasan ini tetap dibuka—tanpa petugas kebersihan.

Baca Juga : Ribuan Penguin Terdampar dan Tak Bisa Kembali ke Habitatnya, Mengapa?

Tidak hanya warga, beberapa petugas memutuskan untuk tetap menjaga taman nasional walau tidak digaji.

Melansir dari CNN, Kamis, 10/1/2019, berikut ini adalah beberapa pihak yang menjadi volunter taman nasional:

Government Shutdowd Litter Patrol

Marc Newland dan putrinya. (Marc Newland)

Mengetahui bahwa kebijakan shotdown diberlakukan, Marc Newland yang sudah 15 tahun bersama keluarganya membentuk kru pembersihan pun tergerak untuk membantu.

Pegunungan Great Smoky, tempat yang ia dan keluarganya biasanya kunjungi menjadi tempat yang dipilih untuk turut serta menjaga kebersihan di sana.

Newland mengatakan bahwa sebenarnya mereka hanya ingin mendaki, tetapi putrinya meminta untuk melakukan aksi pungut sampah. Gerakan yang ia lakukan bersama, Erica, putrinya yang berumur 10 tahun ini pun diberi nama "Government Shutdowd Litter Patrol".

Yosemite Climbing Association

Taman Nasional Yosemite di California juga terdampak oleh shutdown. Walau tetap beroperasional, Yosemite hanya dijaga oleh jumlah staf yang terbatas.

Yosemite Climbing Association kemudian mengajukan diri sebagai pihak yang menyediakan perlengkapan bagi siapa saja yang ingin membantu membersihkan kawasan tersebut.

Dengan kampanya #LeaveNoTrace, organisasi nonprofit ini kemudian menarik perhatian masyarakat untuk memungut sampah di sana.

The Ahmadiyya Muslim Youth Association

Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah ()

Belasan relawan Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah bergerak ke Taman Nasional Everglades (Florida), Joshua Tree (California), Lembah Cuyahoga (Ohio), Indepencence Hall (Philadelphia), dan National Mall (Washington). Tujuannya adalah untuk memungut berbagai sampah yang ada di sana.

"Melayani bangsa dan kebersihan adalah bagian penting dari Islam," ucap Madeel Abdullah, Presiden Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah.

Asosiasi ini bahkan juga turut mengajak komunitas lain untuk ikut bergabung dan melakukan upaya bersih-bersih ini.

Friends of Joshua Tree

Taman nasional Joshua Tree juga terimbas kebijakan tersebut. Taman yang dikunjungi 1-2 juta orang per tahun ini pun mengalami masalah sanitasi dan keselamatan.

Bukan tanpa alasan, tempat yang menjadi lokasi favorit perkemahan ini pun terbengkalai kebersihan sanitasinya. Oleh sebab itu relawan Friends of Joshua Tree bergerak untuk memungut sampah, dan membersihkan toilet.

Baca Juga : Bakteri di Luar Angkasa Berevolusi, Bagaimana Dampaknya Bagi Astronaut?