Lima jagawana dan seorang supir di Taman Nasional Virunga, Republik Demokratik Kongo, Afrika, tewas saat sekelompok orang menyerang rumah perlindungan gorila dan spesies terancam punah tersebut.
“Sedih sekali kami harus kehilangan enam penjaga hutan,” kata Joel Malembe, juru bicara Taman Nasional Virunga kepada AFP.
Ia menambahkan, tim ini disergap secara tiba-tiba saat sedang menyusuri sektor Lulimba dan Ishasha, yang berbatasan dengan Uganda.
Jagawana ketujuh, pemimpin tim ini, berhasil selamat tapi mengalami luka parah.
(Baca juga: Tiga Pahlawan Konservasi Asal Kamboja Dibunuh)
Didirikan pada 1925, Virunga terkenal sebagai taman nasional tertua di dunia.
Menjadi salah satu lokasi konservasi yang penting, taman nasional ini berukuran 3011 mil, setara dengan tiga kali luas kota Luksemburg. Berada di sepanjang tepian timur Kongo – berbatasan dengan Uganda dan Rwanda.
Virunga merupakan rumah dari seperempat populasi hewan terancam punah di dunia, seperti gorila, simpanse, singa, gajah dan kuda nil.
(Baca juga: Rumah Apung Warna-Warni Milik Imigran Vietnam di Kamboja)
Sayangnya, ia terletak di provinsi North Kivu, di mana kelompok bersenjata sering mengalami konflik teritorial dan berebut untuk menguasai sumber daya alam. Selain itu, perburuan liar juga menjadi ancaman besar.
Direktur Virunga, Emmanuel de Merode pun pernah terluka saat diserang tiba-tiba di perjalanan antara taman nasional dan Goma, pada Mei 2014.
Pada 2 April lalu, seorang jagawana meninggal diserang kelompok bersenjata. Saat itu, ia sedang menjaga pembangkit listrik tenaga air yang sedang dalam pembangunan.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR