Nationalgeographic.co.id - Sebuah kantung plastik ditemukan di tenggorokan paus sei setinggi 17 kaki yang baru-baru ini terdampar di pantai North Carolina.
Ann Pabst, anggota Marine Mammal Starnding Program sekaligus profesor biologi kelautan di University of North Carolina Wilmington mengatakan, penemuan paus sei yang terdampar di North Carolina merupakan fenomena langka.
Baca Juga : Ratusan Laba-laba Menghujani Wilayah Brasil, Apa Penyebabnya?
Makhluk laut itu terlihat tidak sehat dan sangat kurus. Kondisi yang menyedihkan itu lah yang membuat peneliti memutuskan untuk melakukan eutanasia terhadap paus.
"Ia sangat kurus. Paus ini tidak bersama dengan ibunya seperti yang seharusnya. Tidak ada makanan di dalam perutnya. Jelas sekali bahwa ia belum makan selama beberapa waktu," papar Pabst.
Hasil nekropsi kemudian menunjukkan ada kantung plastik yang tersangkut di tenggoroknya.
"Paus sei tersebut tidak bisa memasukkan makanan ke mulutnya karena ada kantung plastik. Namun, kami tidak mengetahui kapan itu tepatnya terjadi," kata William McLellan, koordinator Marine Mammal Starnding Program.
Baca Juga : Ribuan Penguin Terdampar dan Tak Bisa Kembali ke Habitatnya, Mengapa?
Meskipun belum pasti apakah kantung plastik itu menjadi penyebab utama kematiannya, tapi menurut peneliti, sampah yang ada di tenggoroknya mempersulit keadaan paus yang sudah lemah.
Paus sei sendiri termasuk ke dalam daftar hewan terancam punah. Berdasarkan keterangan World Wildlife Fund (WWF), spesies ini terkenal akan kecepatannya. Paus sei dapat melakukan perjalanan hingga 30 mil/jam. Beratnya rata-rata 20 ton dan dapat tumbuh dengan panjang sekitar 66 kaki.