Penelitian: Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

By National Geographic Indonesia, Rabu, 23 Januari 2019 | 09:46 WIB
Ilustrasi penyakit jantung. (Stevanovicigor/Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Mereka yang tidur kurang dari 6 jam semalam memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit kardiovaskular daripada mereka yang tidur 7 hingga 8 jam, menurut sebuah hasil studi di Spanyol.

Dalam studi itu, 3.974 pegawai bank mengenakan pelacak aktivitas untuk mengukur jam tidur selama satu minggu. Mereka juga melakukan pemindaian jantung dengan metode 3D ultrasound untuk mengecek penyakit jantung.

Para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidur 7 hingga 8 jam, mereka yang tidur kurang dari 6 jam semalam memiliki risiko 27 persen lebih tinggi mengalami “kelainan” asterosklerosis.

Asterosklerosis adalah penebalan pada dinding arteri yang belum serius cukup untuk menyebabkan berbagai komplikasi.

Baca Juga : Banyak Makan Tidak Menjamin Anda untuk Tidak Merasa Lapar, Kenapa?

Penelitian sebelumnya telah menghubungkan kurang tidur dengan faktor risiko tradisional untuk penyakit jantung seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, peradangan dan obesitas.

“Tidur bersamaan dengan diet dan aktivitas fisik, adalah salah satu kebiasaan sehat yang perlu kita adopsi dan pertahankan agar sistem kardiovaskular kita tetap sehat,” kata penulis studi senior Jose Ordovas, peneliti dari CNCI di Madrid dan Direktur Nutrisi dan Genomik di Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Universitas Tufts, Boston.

“Hasil kami mendukung keyakinan umum bahwa kita harus memiliki sekitar 8 jam tidur yang baik per hari,” kata Ordovas via email.

“Bagi mereka yang karena satu dan lain hal tidak dapat menghindari jam tidur yang buruk, rekomendasinya adalah harus lebih proaktif dalam mengendalikan faktor risiko gaya hidup lain seperti diet dan olahraga.”

Pengerasan arteri dapat berkembang secara bertahap selama beberapa tahun sebelum menyebabkan masalah. Orang-orang dapat hidup bertahun-tahun dengan kelainan praklinis sebelum mengalami asteroklerosis, yang ditandai dengan penumpukan plak di dinding arteri yang membatasi aliran darah dan dapat menyebabkan serangan jantung juga stroke.

Sementara sangat sedikit peserta–hanya 160 orang–tidur lebih dari 8 jam semalam, studi ini juga menemukan bahwa mereka yang tidur terlalu lama juga meningkatkan risiko jantung.

Pria juga memiliki risiko penumpukan plak yang sedikit lebih tinggi dengan terlalu banyak tidur, tetapi perbedaannya terlalu kecil untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa itu terjadi karena suatu kebetulan.