Hujan Deras Disertai Petir, dan Hujan Tak Kasatmata di Dalamnya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 23 Januari 2019 | 10:37 WIB
Hujan dan petir, dengan sinar gama tersembunyi di dalamnya. (mdesigner125/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Beberapa hari ini hujan seakan tidak pernah berhenti untuk turun. Media sosial pun dipenuhi dengan berbagai status mengenai hujan. Tidak hanya derasnya hujan dan durasi hujan yang kerap kali diperbincangkan, tetapi petir yang menggelegar juga tidak luput diperbincangkan.

Berbicara mengenai petir, tahu kah Anda bahwa dalam setiap "ledakan" petir terjadi proses reaksi nuklir yang menghasilkan partikel langka dan adanya hujan tak kasat mata, hujan sinar gama.

Proses reaksi ini pada awalnya digagas oleh CTR Wilson, seorang fisikawan pada tahun 1925. Namun hampir 100 tahun kemudian, Teruaki Enoto, fisikawan asal Kyoto University dapat membuktikannya. Penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal Nature pada tahun 2017.

Baca Juga : Indonesia Ungguli India, Singapura Hingga Dubai Sebagai Negara Paling Instagramable

Dalam jurnal tersebut Enoto mengungkapkan bahwa setiap kali petir terjadi, elektron akan bergerak cepat di atmosfer dan terus menerus betabrakan satu sama lain, hingga menghasilkan plasma dan radiasi.

Enoto membuktikan bahwa sinar gamma akan memicu eksitasi nitrogen dan oksigen. Artinya, hal ini menghasilkan reaksi nuklir. Sebagian dari hasil proses ini dapat dilihat oleh mata, yakni kilatan cahaya. Namun sebagian lagi tidak dapat ditangkap oleh mata, seperti, sinar X dan sinar gama.

Sinar gama ini membawa dampak pada kestabilan nitrogen dalam bentuk nitrogen 14. Akibatnya, terbentuklah nitrogen 13.

Tidak hanya nitrogen, kestabilan oksigen pun juga terganggu. Dampaknya, oksigen 15 tercipta. Tidak hanya itu, dampak lain yang muncul akibat proses penstabilan kembali oksigen pun menghasilkan oksigen 16.

Tidak berhenti sampai di situ, nitrogen dan oksigen yang tidak stabil ini akan bereaksi dan melepaskan partikel misterius neutrino dan positron. Dua partikel ini adalah antimateri dari elektron.

Baca Juga : Ilmuwan Temukan Kehidupan di Danau Terdalam Antartika, Seperti Apa?

Dalam proses lebih lanjut, positron berinteraksi dengan elektron dan membuat keduanya saling hilang. Persis seperti hukum fisika. Sementara itu neutrino menjadi tidak terdekteksi.

Secara umum, Enoto membuktikan bahwa petir adalah akselerator partikel. Proses ketika petir terjadi, memicu sinar gama sebesar 0,511 megaelectron volt. Hujan sinar gama pun terjadi.