Nationalgeographic.co.id - Antartika mungkin terlihat seperti 'gurun' es dengan kondisi lingkungan yang tidak ramah. Meski begitu, menurut penelitian terbaru, wilayah ini penuh dengan kehidupan.
Di perairan di bawah lapisan es Antartika Barat, terdapat danau subglasial yang disebut Danau Mercer. Area terdalam ini ternyata menunjang kehidupan beberapa koloni bakteri.
Fakta terbaru tersebut sangat penting bagi para ilmuwan karena bermanfaat untuk mencari kehidupan ekstraterestrial di Mars. Sebab, tahun lalu, astronom menemukan danau raksasa penuh air di bawah tanah Mars–mirip dengan Danau Mercer. Oleh sebab itu, penemuan bakteri di Antartika mungkin bisa berlaku juga dalam pencarian kehidupan di Planet Merah.
Baca Juga : Peristiwa Sejarah Bertepatan dengan Perubahan Iklim, Saling Berkaitan?
Hasil ini didapat setelah sekelompok ilmuwan mengebor lubang sedalam 1.000 meter menuju Danau Mercer, dalam proyek Subglacial Antarctic Lakes Scientific Access (SALSA) pada Desember lalu. Mereka melakukannya untuk mencari ragam kehidupan di sana.
Pengujian awal menunjukkan bahwa ada sekitar 10 ribu sel bakteri dalam satu milimeter air. Meskipun jumlahnya hanya seperseratus dari yang biasanya ditemukan lautan terbuka, tapi itu membuktikan bahwa titik dalam Antartika tidak 'tandus' dan menyimpan kehidupan.
"Kami melihat banyak bakteri. Sistem danau juga memiliki senyawa organik yang mungkin mendukung bentuk kehidupan yang lebih tinggi," papar John Priscu, pemimpin ekspedisi sekaligus profesor ekologi dari University of Montana.
Setelah melakukan analisis pada sampel danau, para peneliti menemukan bagian tubuh tardigrada, alga, diatom, dan krustasea. Bangkai tersebut diduga berasal dari 10 hingga 120 ribu tahun lalu selama periode pemanasan, sebelum es membentuk danau kembali.
Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, Dampaknya Bisa Pengaruhi GPS di Ponsel
Masih belum jelas mengapa makhluk-makhluk darat tersebut bisa sampai di sana.
Mengingat lokasi Danau Mercer di bawah es, tidak mungkin bahwa itu bisa mendukung koloni karena kurangnya sinar matahari. Namun, ada kemungkinan sinar matahari yang cukup dapat menembus danau yang hanya tertutup sedikit es.
Selanjutnya, tim peneliti akan menentukan usia, mengurutkan DNA, serta membandingkan mereka dengan sampel dari danau lain yang selama ini diteliti oleh proyek SALSA.
Source | : | Gizmodo,IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR