Nationalgeographic.co.id—Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature memiliki judul yang menarik: “Kanibalisme pada Dinosaurus Madagaskar Majungatholus atopus”.
Di dalamnya, para peneliti menggambarkan penemuan mereka atas berbagai tulang Majungatholus yang memiliki bekas gigitan seukuran Majungatholus. Penemuan itu menjadi satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah bahwa teropoda sepanjang 6 meter dan seberat satu ton ini memangsa anggota spesies yang sama. Entah untuk bersenang-senang atau karena sangat lapar.
Sejak saat itu, nama Majungatholus telah diubah menjadi Majungasaurus yang sedikit kurang mengesankan. Namun ia tetap menjadi predator puncak di Madagaskar pada akhir Zaman Kapur.
Seperti yang mungkin Anda duga, media pun menjadi heboh. Sulit untuk menolak siaran pers dengan kata-kata “dinosaurus” dan “kanibal” dalam judulnya. Majungasaurus segera dicemooh di seluruh dunia sebagai predator yang tidak berperasaan dan tidak bermoral terhadap sesamanya.
Hanya masalah waktu sebelum The History Channel menayangkan sepasang Majungasaurus dalam sebuah episode dari serial Jurassic Fight Club. Musik dan narasi dalam episode itu membuat sang dinosaurus tampak seperti Hannibal Lecter di Mesozoikum.
Yang perlu diperhatikan, Majungasaurus, alias Majungatholus, adalah salah satu dari sedikit dinosaurus yang memiliki bukti kanibalisme yang tak terbantahkan. Satu-satunya genus lain yang mendekati adalah Coelophysis. Coelophysis adalah teropoda awal yang berkumpul dalam jumlah ribuan di Amerika Serikat bagian barat daya.
Dahulu diyakini bahwa beberapa fosil Coelophysis dewasa mengandung sisa-sisa fosil muda yang dicerna sebagian. Tapi sekarang tampaknya fosil-fosil itu sebenarnya adalah buaya prasejarah yang kecil namun sangat mirip dinosaurus seperti Hesperosuchus. Jadi Coelophysis (untuk saat ini) telah dibebaskan dari semua tuduhan. Sementara Majungasaurus telah dinyatakan bersalah tanpa keraguan yang wajar.
Namun, mengapa kita harus peduli tentang apakah dinosaurus itu kanibal atau tidak?
Kebanyakan makhluk akan menjadi kanibal jika berada dalam situasi tertentu
Pertanyaan yang seharusnya diajukan saat makalah Nature tersebut diterbitkan bukanlah mengapa dinosaurus menjadi kanibal? Melainkan, mengapa dinosaurus berbeda dari hewan lainnya?
Faktanya adalah bahwa ribuan spesies modern, mulai dari ikan hingga serangga dan primata, melakukan kanibalisme. Bukan sebagai pilihan moral yang keliru, tetapi sebagai respons bawaan terhadap kondisi lingkungan yang penuh tekanan.
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Dinosaurus Tidak Pernah Benar-Benar Menguasai Bumi
Source | : | thought.co,New Scientist |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR