Nationalgeographic.co.id—Ras dan etnis seseorang ternyata tidak serta-merta menunjukkan garis keturunan genetik orang tersebut. Hal tersebut merupakan penemuan dari sebuah studi baru yang terbit di The American Journal of Human Genetics.
Studi yang meneliti orang-orang di Amerika Serikat itu menunjukkan bahwa kelompok ras dan etnis yang menjadi identitas seseorang mungkin tidak secara akurat mewakili latar belakang genetik atau garis keturunan mereka.
Perbedaan antara identitas yang dilaporkan sendiri oleh masing-masing orang dan status genetik mereka ini penting untuk diketahui oleh para ilmuwan saat mereka berupaya mengembangkan perawatan medis yang disesuaikan untuk pasien yang berbeda, kata para peneliti yang menggarap studi tersebut.
"Makalah ini sangat penting karena menjelaskan pada resolusi tertinggi hubungan antara keragaman genom dan kategori ras/etnis di AS," kata Eduardo Tarazona-Santos, seorang profesor genetika populasi manusia di Federal University of Minas Gerais di Brasil, yang menjadi salah satu penulis dalam studi ini.
Temuan tersebut "sangat penting untuk mengembangkan solusi pengobatan presisi yang tepat untuk semua orang," katanya seperti dilansir Live Science. Pengobatan presisi menyesuaikan perawatan untuk masing-masing pasien, dengan mempertimbangkan faktor gen, lingkungan, dan gaya hidup mereka.
Pengobatan presisi untuk setiap orang
Dalam studi yang makalah telah terbit pada 5 Juni 2025 itu, Tarazona-Santos dan rekan-rekannya menganalisis DNA lebih dari 230.000 orang yang berkontribusi pada basis data penelitian All of Us. Kumpulan data ini telah dihimpun melalui program National Institutes of Health yang bertujuan untuk memajukan pengobatan presisi dengan merekrut orang-orang dari populasi yang beragam dan kurang terwakili.
Secara historis, banyak studi genetika skala besar yang sebagian besar melibatkan orang-orang keturunan Eropa, sehingga upaya seperti proyek All of Us penting untuk mengurangi ketidakadilan medis. Namun, program tersebut telah menghadapi pemotongan dana yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, yang secara signifikan memperlambat perekrutan dan kemajuan.
Dengan menggunakan metode yang disebut analisis komponen utama, tim mengidentifikasi persamaan dan perbedaan genetik di antara orang-orang yang disertakan dalam basis data. Mereka juga menggunakan katalog genetik yang berisi sampel DNA dari seluruh dunia, seperti 1000 Genomes Project, sebagai cara untuk menilai bagaimana garis keturunan genetik seseorang dibandingkan dengan kategori ras (kulit putih, Hitam atau Afrika-Amerika, Asia-Amerika) dan etnis (Hispanik/Latin atau bukan) yang digunakan dalam kuesioner All of Us.
Orang-orang yang diidentifikasi berasal dari kelompok ras dan etnis yang sama memiliki sejumlah perbedaan genetik, menurut temuan tim tersebut. Faktanya, "sebagian besar variasi genetik terjadi dalam kelompok ras dan etnis daripada antarkelompok," tulis para peneliti dalam makalah tersebut.
Alih-alih memilah orang ke dalam "kelompok berbeda" yang dibagi berdasarkan garis ras dan etnis, analisis tersebut menemukan bahwa orang-orang dalam ras dan etnis yang berbeda menunjukkan "gradien" variasi genetik. "Kami menemukan gradien variasi genetik yang melintasi kategori tersebut," tulis para peneliti.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR