Nationalgeographic.co.id—Jika Anda pernah memesan tiket pesawat dan bertanya-tanya, Kursi mana yang paling aman jika terjadi kecelakaan?, Anda tidak sendirian. Pertanyaan ini telah memicu berbagai studi dan analisis ilmiah selama bertahun-tahun.
Meskipun kecelakaan udara tergolong sangat jarang, data dan pengalaman menunjukkan bahwa posisi tempat duduk dalam pesawat dapat memengaruhi peluang seseorang untuk selamat.
Dari barisan belakang hingga kursi dekat pintu darurat, banyak pihak mencoba mengungkap posisi duduk yang paling strategis jika insiden terjadi. Kekhawatiran ini semakin relevan ketika media menampilkan gambar dramatis pesawat yang terbalik, mendarat darurat, atau menabrak hambatan tak terduga.
Pemandangan semacam itu kerap memunculkan kembali pertanyaan lama: apakah ada kursi tertentu yang lebih aman daripada yang lain? Kursi mana yang paling mungkin menyelamatkan nyawa saat terjadi kecelakaan?
Untuk menjawabnya, mari kita telusuri apa kata para ilmuwan dan data keselamatan penerbangan.
Pertama-tama, penting untuk dicatat bahwa perjalanan udara adalah salah satu moda transportasi paling aman. “Tingkat kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan mengemudi mobil,” ujar Cheng-Lung Wu, dosen di School of Aviation, University of New South Wales, Australia.
Di Amerika Serikat, kemungkinan seseorang meninggal dalam penerbangan komersial hanya sekitar 1 banding 13,7 juta untuk setiap penerbangan, menurut studi tahun 2024 di Journal of Air Transport Management.
Bahkan, mayoritas kecelakaan pesawat komersial—sekitar 94 persen—tercatat memiliki tingkat keselamatan 100 persen, berdasarkan data dari National Transportation Safety Board antara tahun 2001 hingga 2017. Meski begitu, menurut Wu, belum ada studi ilmiah komprehensif yang secara khusus menyelidiki kursi mana yang paling aman di dalam pesawat.
Namun, berdasarkan insiden kecelakaan sebelumnya dan pemahaman tentang desain struktur pesawat, kita bisa menyimpulkan beberapa hal tentang posisi duduk yang relatif lebih aman jika terjadi kecelakaan.
“Semua itu sangat tergantung pada dinamika kecelakaan,” kata Daniel Kwasi Adjekum, peneliti keselamatan penerbangan di University of North Dakota.
Tentu saja, jika pesawat benar-benar hancur total, lokasi duduk tak akan banyak berarti — peluang selamat nyaris nihil. Namun dalam skenario lain, misalnya jika kecelakaan terjadi dengan energi rendah dan sudut tumbukan yang kecil — seperti pesawat tergelincir saat mendarat — maka lokasi tempat duduk menjadi sangat menentukan peluang bertahan hidup.
Baca Juga: Selain Air India, Ini Kecelakaan Pesawat Terburuk dalam Sejarah Dunia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR