Kecoak Madagaskar dan Kemampuan Menumbuhkan Testis Sesuai Kebutuhkan

By Gregorius Bhisma Adinaya, Sabtu, 26 Januari 2019 | 09:00 WIB
Kecoak madagaskar. (tenra/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Tidak sekadar menjadi hewan yang sering kali terbang melewati wajah kita, kecoak memiliki banyak misteri yang terus memicu para peneliti untuk mencoba memahaminya.

Selama ini para peneliti telah menemukan banyak fakta tersembunyi dari kecoak, seperti kaya akan protein ataupun susunya dinilai sebagai minuman masa depan. Para peneliti juga menemukan sebuah fakta unik bahwa kecoak jenis madagaskar dapat menumbuhkan tanduknya bila dibutuhkan.

Tidak hanya tanduk, kecoak madagaskar juga dapat menumbuhkan testinya. Tinggal pilih, ingin menjadi seekor kecoak pencinta atau seekor kecoak petarung.

Baca Juga : Roti Tepung Kecoak dan Kekayaan Protein yang Terkandung di Dalamnya

Kecoak jenis ini gemar mendesis, saat sedang bercinta maupun saat sedang bertarung. “Mereka mengeluarkan suara desisan pendek ketika terkejut,” kata ahli biologi University of Nottinghan, Kate Durrant.

Desisan mereka semakin keras dan agresif ketika bertarung. “Mereka juga mendesis ketika merayu betinanya. Desisan pelan dan panjang,” ungkap Durrant.

Sebelum dapat memenangkan hati kecoak madagaskar betina, kecoak madagaskar jantan sering kali harus melakukan sebuah pertarungan dengan pejantan lain. Dalam pertarungan, sang pejantan akan saling membenturkan tonjolan seperti tanduk di belakang kepala mereka untuk saling mendorong.

“Setelah menggasak, menanduk, dan mencoba membalikkan lawannya, kecoak yang kalah akan pergi, dan kecoak betina akan kawin dengan sang jawara,” kungkao Durrent. Kecoak jantan itu, lantas mengubah desisannya menjadi lebih menggoda.

Durrant dan mahasiswanya, Sophie Mowles, menemukan bahwa satu pejantan dengan pejantan lain memiliki ukuran tanduk yang berbeda. Mereka menduga bahwa hal ini adalah sebuah pilihan dan strategi untuk kawin.

Baca Juga : Sejarah Dim Sum, Camilan Khas Kanton yang

Karim Vahed, peneliti dari University of Derby juga mengatakan bahwa pejantan lain yang menumbuhkan testisnya memiliki strategi yang berbeda. Alih-alih melakukan pertarungan dengan pejantan lain, pejantan ini mengendap-endap masuk ke sarang dan merebut sang betina.

Menumbuhkan tanduk atau testis yang lebih besar tentu membutuhkan investasi energi yang tidak sedikit. Dengan demikian, seekor kecoak madagaskar hanya bisa menginvestasikan energinya pada salah satu hal: tanduk besar untuk memenangkan pertarungan, atau testis besar yang dapat menghasilkan lebih banyak sperma.

"Tidak bisa keduanya sekaligus," ucap Karim.