Dia berharap bahwa catatan penelitiannya kelak menimbulkan minat yang lebih besar dalam arkeologi sebuah pulau yang telah lama menjadi tempat pertemuan pengaruh Timur dan Barat tersebut.
Sekitar 33 tahun setelah McKinnon menulis temuannya tentang Kota Cina, saya bertemu dengannya di sebuah diskusi malam di Erasmushuis. Tampaknya sampai hari ini pria berkebangsaan Amerika itu masih gandrung dengan misteri Sumatra.
“Saya saat ini menjadi peneliti di Nalanda Sriwijaya Centre di ISEAS—Lembaga Kajian Asia Tenggara,” ujarnya pada malam itu. “Saya tinggal di Bogor, silakan mampir untuk berdiskusi.”