Tari Gandrung Banyuwangi, Identitas Budaya dan Daya Tarik Pariwisata Dunia

By National Geographic Indonesia, Sabtu, 26 Januari 2019 | 12:00 WIB
Penari Gandrung usai tampil pada acara Gandrung Sewu di Banyuwangi Tahun 2018. (Petrus Riski/VOA Indonesia)

Baca Juga : Kisah Tenun dan Komunitas Lakoat Kujawas dari Desa Taiftob NTT

Melestarikan budaya dan tradisi suatu daerah merupakan kewajiban setiap warga bangsa, terutama yang ada di setiap daerah. Masyarakat yang memiliki peradaban tinggi seringkali diidentikan dengan masyarakat yang mampu menciptakan serta merawat tradisi dan budaya yang dihasilkan.

Menurut praktisi dan pengajar seni tari sanggar Qiao Guang di Surabaya, Ong Silvia Ongkowijoyo, tari tradisional harus tetap dilestarikan oleh masyarakat bila tidak ingin masyarakat itu kehilangan identitasnya. Mengajarkan seni tari yang merupakan bagian dari budaya suatu bangsa kepada anak sejak usia dini, untuk memastikan tetap bertahannya identitas suatu bangsa.

 “Tari tradisional itu menurut saya kan identitas ya, identitas suatu masyarakat, suatu tempat. Memang sebaiknya sih setiap orang, dia hidup dimana ya belajar tari tradisinya yang di situ, itu untuk identitasnya dia kemana-mana, itu benar-benar identitas banget, identitasnya masyarakat, jangan ditinggalkan,” pungkas Silvia. 
 
Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com, penulis: Petrus Riski. Baca artikel sumber