Lima Alasan Mengapa Media Sosial Memengaruhi Kesehatan Mental Kita

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 6 Februari 2019 | 09:00 WIB
Media sosial memberikan beberapa dampak negatif. (AntonioGuillem/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Berkembangnya media sosial membuat warga dunia jadi lebih terhubung dari sebelumnya. Namun, bagaimana pun juga, ketergantungan media sosial memberikan efek yang merugikan pada kesehatan mental kita.

Meskipun beberapa platform media memiliki manfaatnya sendiri, tapi menggunakannya terlalu sering bisa membuat kita tidak bahagia dan terisolasi dalam jangka panjang.

Rentetan foto penuh filter yang muncul di Instagram, menjatuhkan kepercayaan diri beberapa orang. Sementara itu, mengecek linimasa Twitter secara obsesif sebelum tidur, berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk.

Baca Juga : Murid 6 SD Diperkosa Pamannya Sendiri, Kenali Ciri Predator Seksual di Sekitar Kita

Berikut enam alasan mengapa media sosial memengaruhi kesehatan mental kita secara negatif:

Percaya diri

Kita semua memiliki rasa tidak percaya diri. Beberapa mungkin membicarakannya dengan terbuka, namun ada juga yang memendamnya.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain melalui akun media sosialnya, lalu mengintai setiap postingan sempurna mereka, menimbulkan rasa keraguan diri.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Copenhagen menemukan fakta bahwa banyak orang menderita “Facebook Envy”. Sedangkan, mereka yang tidak menggunakan media sosial terkenal seperti Facebook, mengaku merasa lebih puas dengan kehidupannya.

“Ketika menempatkan nilai diri di atas perbandingan orang lain, artinya kita meletakkan kebahagiaan dalam sebuah variabel yang benar-benar di luar kendali,” kata dr. Tim Bono, pengarang buku When Likes Aren’t Enough, pada Healthista.

Menyadari jumlah waktu yang digunakan untuk menelusuri profil seseorang di media sosial bisa membantu kita untuk lebih fokus terhadap diri sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri.

Hubungan manusia

Sebagai manusia, penting bagi kita untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan personal dengan orang lain. Namun, ini sulit dilakukan apabila kita selalu terikat dengan layar gadget.

Stina Sanders, mantan model yang memiliki 107 ribu pengikut di Instagram menjelaskan bagaimana media sosial terkadang membuatnya merasa ditinggalkan.

“Saya sadar mengalami FOMO (Fear Of Missing Out) ketika melihat foto teman-teman di sebuah pesta yang tidak saya datangi, membuat saya kesepian dan cemas,” cerita Sanders kepada The Independent.

Studi yang dipublikasikan pada American Journal of Epidemiology menemukan fakta bahwa penggunaan Facebook memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental individu.

Memori

Media sosial bisa menjadi cara terbaik untuk mengingat kenangan dan menceritakan kembali bagaimana peristiwa masa lalu bisa terjadi. Namun, itu mendistorsi cara kita mengingat bagian-bagian kecil dalam hidup.

Kebanyakan dari kita merasa bersalah karena menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menangkap gambar sempurna sehingga tidak menikmatinya dengan kedua mata kita sendiri.

“Jika terlalu fokus membuat foto bagus untuk media sosial agar dikagumi followers, kita jadi kurang menikmati yang terjadi saat ini,” kata dr. Bono.

“Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat handphone, mengurangi aspek-aspek lain dalam pengalaman sehingga merusak kebahagiaan yang sebenarnya bisa didapat dari sana,” tambahnya.

 Tidur

Tidur cukup merupakan hal penting bagi kesehatan. Namun, banyak orang yang memainkan telepon genggamnya sebelum tidur sehingga sulit terlelap.

“Kecemasan dan rasa iri yang berasal dari media sosial membuat otak ‘terjaga’, mencegah kita untuk tertidur,” jelas dr. Bono.

“Selain itu, cahaya dari gadget juga menghambat produksi melatonin, hormon yang membuat kita merasa lelah,” tambahnya.

Biasakan untuk tidak menyentuh handphone setidaknya 40 menit sebelum tidur. Lalu, lihat perbedaannya–apakah cara itu bisa membuat Anda mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik?

Baca Juga : Biaya Punya Anak Mahal, Warga Korea Selatan Lebih Pilih Pelihara Hewan

Kecemasan dan depresi

Tidak hanya terbukti menimbulkan ketidakbahagiaan, media sosial diketahui sebagai penyebab penyakit mental–seperti kecemasan dan depresi–apabila digunakan secara berlebihan.

Berdasarkan survei pada seribu orang, dilaporkan bahwa lebih dari sepertiga generasi Z memutuskan untuk berhenti menggunakan media sosial. Sebanyak 41% menyatakan bahwa platform media sosial membuat mereka merasa cemas, sedih, dan tertekan.