Semakin Tercemar Limbah, Danau Toba Seperti ‘Toilet Raksasa’

By National Geographic Indonesia, Minggu, 3 Februari 2019 | 11:00 WIB
Danau Toba. (Anugrah Andriansyah/VOA Indonesia)

Kejahatan Lingkungan Rusak Danau Toba

YPDT menyebut pembuangan bangkai ikan dalam jumlah besar ke dasar Danau Toba di area perusahaan PT Aquafarm Nusantara itu merupakan kejahatan lingkungan.

Kejahatan ini bahkan tidak saja terjadi di Danau Toba, tetapi juga di Silimalombu dan Lontung; yang memang menjadi wilayah beroperasinya PT Aquafarm Nusantara.

"Itu masalah biaya, kalau dia (perusahaan) menggali lobang untuk mengubur ikan mati butuh waktu, tenaga, dan biaya yang cukup lumayan. Kalau menenggelamkan cuma masukan ikan dalam karung diberi batu, selesai," tutur Robert.

Baca Juga : Mencairnya Es Arktika Ungkap Daratan yang Tersembunyi Selama 40 Ribu Tahun

YPDT menjelaskan permasalahan lain adalah pakan ikan di KJA yang ditabur lebih dari 200 ton setiap hari dan limbah peternakan babi yang menambah rentetan beban pencemaran terhadap perairan Danau Toba.

"Menurut pengakuan banyak orang, kotoran babi dibuang ke dalam danau yang dilakukan sebuah perusahaan," tandas Robert.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut enggan memberikan keterangan apapun terkait investigasi temuan bangkai ikan dalam karung di dasar Danau Toba. VOA sudah berkali-kali mencoba menghubungi Kepala DLH Sumut Binsar Situmorang, tapi yang bersangkutan tidak merespon.

Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.