Imlek, Warna Merah, dan Berbagai Hal Sebagai Lambang Energi Positif

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 4 Februari 2019 | 10:38 WIB
Hampir semua barongsai memiliki warna merah sebagai warna dominan. (LeeYiuTung/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Menjelang tahun baru Imlek, berbagai tempat pun mulai melengkapi tempat mereka dengan berbagai ornamen. Apapun bentuk ornamen tersebut, satu hal yang pasti adalah warna yang dipakai, yakni warna merah.

Anda mungkin pernah bertanya mengapa warna merah menjadi warna yang identik dengan Imlek. Apakah memang hanya sekadar warna, atau ada makna lain di dalamnya?

Dilansir dari Kompas.com, Senin (4/2/2019), David Kwa, Budayawan dan pengamat budaya Tionghoa Indonesia mengatakan bahwa pada dasarnya warna yang menjadi unsur dari "Yang" ini memiliki makna kebahagiaan.

Baca Juga : Kisah Lansia Tiongkok Mencari Umur Panjang dengan Metode Tradisional

Warna merah juga menggambarkan Matahari, api yang dapat memberikan suasana kebahagiaan.

Menghias rumah dan melibatkan warna merah dalam berbagai kesempatan bisa dibilang sebagai gambaran dari pengharapan akan kebahagiaan dalam tahun yang baru.

Sementara itu, Suhana Lim, pakar Feng Shui menjelaskan bahwa selain sebagai pengharapan dan kebahagiaan, warna merah juga menjadi simbol akan kebaikan hati, kebenaran, dan ketulusan hati.

Pengucapan kata merah (hung) juga dinilai identik dengan kata makmur. Oleh karena itu, segala hal yang baik menjadi harapan bagi tahun yang baru, dan itu semua terwakilkan oleh warna merah.

Tidak hanya merah

"Toss" saat makan sebagai pengharapan akan persaudaraan yang erat dan kemakmuran. (Alexlky/Getty Images/iStockphoto)

Sebenarnya tidak hanya warna merah yang menghiasi harapan akan hal baik di tahun yang baru. Warna kuning dan emas juga menjadi warna lain ataupun warna pelengkap saat Imlek.

Warna kuning dan emas juga dianggap sebagai lambang dari kemakmuran. Oleh karena itu, kedua warna ini juga digunakan dan menjadi harapan akan hal-hal yang positif.