Kucing Belang Tiga Pasti Berjenis Kelamin Betina? Begini Penjelasannya

By Tiara Syabanira Dewantari, Rabu, 6 Februari 2019 | 09:00 WIB
Kucing Bengal. (Barisic Zaklina/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Menurut mitos yang beredar di tengah masyarakat dan menjadi turun-temurun, anak kucing jantan yang lahir dengan tiga warna atau belang di bulunya akan dimakan oleh induknya. Atau bahkan tidak akan bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Pasalnya, jarang sekali kita menemukan kucing jantan belang tiga, karena kucing belang tiga didominasi oleh betina. Lalu, bagaimana penjelasan ilmiah mengenai kucing tiga warna ini?

Mereka dikenal sebagai kucing telon, kucing kaliko, atau kucing belacu. "Kucing belang tiga 99,9% pasti betina. Kalau pun muncul yang berkelamin jantan, hanya dua warna saja yang dominan. Warna satunya tidak terlihat jelas," terang dokter Nurman, alumni Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala.

Baca Juga : Maximón, Santo Perokok dan Peminum Alkohol yang Dihormati di Guatemala

Genetik yang menyebabkan warna hitam dan oranye—warna paling umum pada kucing—pada bulu terkandung dalam kromosom X. Kucing betina normalnya memiliki dua kromosom X, yaitu XX. Maka tidak aneh jika kucing betina dapat memiliki dia warna sekaligus. Sedangkan kucing jantan normalnya memiliki kromosom XY sehingga kucing jantan hanya bisa memiliki satu warna saja.

"Secara ilmu genetika, kromosom itu yang berpengaruh. Bulu berwarna putih itu bukanlah gen warna, tapi ini adalah gen modifikasi yang tak terpengaruh dengan kromosom seks X dan Y. Kalau pun ada tiga warna pada kucing jantan, itu adalah mutasi genetik, seperti albino. Bisa juga ada dominasi gold-putih seperti kucing himalaya. Jadi sekali lagi, mitos tadi tidak benar," jelas Nurman, dilansir dari Tempo.co.

Mitos mengenai kucing jantan belang tiga yang pasti dimakan induknya ketika lahir ini juga tidak dibenarkan oleh Peneliti Taksonomi dan Evolusi Hewan dari Universitas Gajah Mada, Donan Satria Yudha. "Menurut saya, mitos terjadi karena ada kata selalu. Jadi tidak selalu, mungkin juga akan dimakan dengan beberapa alasan,” tegas Donan.

Baca Juga : Tentang Sampah Plastik yang Menggantung di Sarang Burung Elang Paria

"Secara genetika, kelahiran anak kucing tersebut jarang terjadi. Terutama induk yang berpengalaman melahirkan tidak akan memakan anaknya. Bisa jadi induk melihat warna yang tidak biasa akhirnya dimakan, tapi ini jarang terjadi." Donan juga menjelaskan alasan lain, yaitu kemungkinan mengenai stres yang dialami oleh sang induk saat melahirkan karena lingkungannya terganggu, atau bahkan kelelahan.