Nationalgeographic.co.id - Mumi-mumi kuno berusia lebih dari 2.000 tahun ditemukan dalam "kondisi baik" di Mesir, pada Sabtu (2/2) lalu. Ada sekitar 40 mumi dari era Pletomaik yang ditemukan di situs permakaman di pusat negara tersebut.
Para jurnalis harus menuruni tangga dan melewati ruang bawah tanah di Tunah Al-Gabal, 260 kilometer dari selatan Kairo, untuk melihat temuan terbaru ini.
Baca Juga : Terdapat Rongga Besar di Gletser Antartika, Bukti Perubahan Iklim
Rami Rasmi, arkeolog dalam studi ini, mengatakan bahwa ada 12 anak-anak dan enam hewan di antara 40 mumi yang ditemukan. Sisanya merupakan milik pria dan wanita dewasa.
Mumi-mumi ini ditemukan terletak di lantai dan peti mati dari tanah liat di sebuah ruang bekas reruntuhan pemerintahan Minya.
Meski mumifikasi dikaitkan dengan Mesir Kuno, tapi praktik ini masih terus berlanjut hingga kerajaan Ptolemy, penerus Alexander Agung, yang berlangsung dari 323 SM hingga 30 SM.
Pemakaman Minya sendiri ditemukan pada proses penggalian yang dilakukan pada Februari tahun lalu. Karena itu merupakan makam komunal, maka orang-orang yang dikuburkan di sana kemungkinan dari 'keluarga borjuis kecil'.
Baca Juga : Sebuah Kisah dari Homo Erectus, Nenek Moyang Manusia yang Misterius
Mohamed Ragab, arkeolog, mengatakan, dua makam ditemukan sembilan meter di bawah tanah dan memiliki enam kamar. Keberadaan hewan peliharaan yang dimumifikasi juga–kebanyakan anjing–menunjukkan betapa pentingnya mereka bagi pemiliknya yang sudah mati.
"Hewan-hewan ini sangat disayangi pemiliknya sehingga mereka menguburkannya bersama-sama," kata Ragab.
Pecahan-pecahan tembikar dan potongan papirus yang ditemukan di situs membantu para peneliti untuk menentukan usia makam beserta mumi-mumi yang ada di dalamnya.