Dia, Janda dari Hindia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 6 Februari 2019 | 23:24 WIB
Willemspark yang berada di pusat Kota Den Haag. (Mahandis Yoanata Thamrin)

Gedung bermenara ganda, Ridderzaal, yang berada di tengah Binnenhoff. Di sinilah Konferensi Meja Bundar digelar pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Saya merinding kala menjejakkan kaki di hamparan karpet dalam Ridderzaal. Saya pun teringat Wieteke van Dort, seorang biduan Belanda kelahiran Surabaya, yang melantunkan lagu Arm Den Haag. Sebuah lagu pilu yang berkisah tatkala warga Belanda harus angkat kaki dari Indonesia.

"Ach kassian, het is voorbij. Kassian, het is voorbij. Den Haag, Den Haag, de weduwe van Indië ben jij."—Oh kasihan, itu sudah berakhir. Kasihan, itu sudah berakhir. Den Haag, Den Haag, Janda dari Hindia itulah kamu.