Ilmuwan Berencana Membangun Stasiun Luar Angkasa di Asteroid

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 12 Februari 2019 | 11:29 WIB
Ilustrasi asteroid. (DigtialStorm/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Meskipun terdengar seperti di film, tetapi para ilmuwan saat ini sedang berencana untuk mendirikan stasiun luar angkasa di dalam asteroid. Mengapa mereka berusaha melakukan hal tersebut?

Ini karena putaran asteroid akan menciptakan gravitasi yang cukup untuk menopang peralatan penambangan. Memberi kita cara untuk memanfaatkan mineral dan endapan dalam batuan langit tersebut.

Sebagai tambahan, para peneliti menyatakan bahwa rangka asteroid yang berbatu juga dapat membantu stasiun luar angkasa aman dari bahaya antariksa, seperti radiasi sinar kosmik.

Baca Juga : Objek Antariksa Seperti Kantung Plastik Terlihat di Atmosfer Bumi

Para astrofisikawan dari University of Vienna menguji cara ini dengan menerapkan beberapa model gravitasi canggih ke asteroid hipotetis berukuran 500x390 meter.

“Beban yang dihasilkan dari gaya sentrifugal membuat stasiun ruang angkasa di badan asteroid yang telah ditambang, layak untuk beroperasi,” tulis peneliti.

Agar berhasil, dimensi dan material yang digunakan untuk membuat stasiun luar angkasa, harus dipilih dengan tepat. Selain itu, asteroid juga harus cukup kuat untuk mendukung stasiun.

Dimensi asteroid pada pemodelan itu, cocok dengan batuan luar angkasa yang telah diamati peneliti, yaitu 3757 Anagolay, 99942 Apophis dan 3361 Orpehus. Namun, komposisi asteroid-asteroid tersebut belum banyak diketahui.

Meski masih terlalu awal jika mulai menambang asteroid sekarang, tapi beberapa peneliti menyimpulkan bahwa cara tersebut mungkin bisa dilakukan. Misalnya, menggunakan silinder logam untuk menampung habitat dan peralatan pertambangan.

“Jika menemukan asteroid yang cukup stabil, kita mungkin tidak perlu dinding aluminium lagi seperti stasiun luar angkasa saat ini. Kita bisa menggunakan keseluruhan asteroid sebagai ruangan,” kata Thomas Maindl, astrofisikawan yang terlibat dalam studi.

Menurut Maindl dan rekan-rekannya, perlu asteroid yang terbuat dari batuan padat dan gravitasi 38% untuk menjaga stasiun ruang angkasa tetap stabil di tempatnya. Juga untuk mencegah peralatan mengambang ke antariksa.

Dan untuk menghasilkan gaya sentrifugal yang cukup, asteroid perlu berputar antara satu hingga tiga kali dalam satu menit.

Baca Juga : Bercocok Tanam Hingga Buat Hotel, Ini 5 Ambisi Manusia di Luar Angkasa

Perlu persiapan panjang agar rencana ini bisa direalisasikan. Kita perlu mengetahui terlebih dahulu apakah asteroid cukup aman dan tidak mudah terbelah. Penambangan di asteroid pun bukan hal yang mudah, ada kemungkinan batuan antarbintang dan objek dekat bintang lainnya mengharuskan kita untuk mengandalkan sumber daya yang tidak sedikit.

Bagaimana pun juga, asteroid harus diperhatikan dengan hati-hati, misalnya ketika rotasi melambat atau batu tersebut akan hancur.

“Garis batas antara sains dan fiksi ilmiah sangat kabur di penelitian ini. Menurut saya, setidaknya kita membutuhkan waktu 20 tahun untuk mulai melakukan penambangan di asteroid. Dan membangun stasiun luar angkasa pun akan mengikutinya seiring berjalan waktu,” pungkas Maindl.