Bertukar Bunga Hingga Memberikan Cokelat, Ini Tradisi Valentine di Beberapa Negara

By National Geographic Indonesia, Kamis, 14 Februari 2019 | 07:30 WIB
Pasangan yang sedang merayakan hari Valentine. (DragonImages/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Mendekati Hari Valentine, sebagian besar sudut kota dibanjiri oleh permen yang berbentuk hati, cokelat dan boneka. Di Amerika Serikat, rak-rak akan dipenuhi dengan boneka beruang, dan kotak cokelat yang menjadi khas Valentine. Namun, tidak semua negara merayakan Valentine dengan cara seperti itu. 

Beberapa diantaranya menggunakan sendok kayu sebagai pengganti bunga. Ada juga yang merayakannya dengan suasana berkabung karena tidak mempunyai pasangan dengan memakan mi hitam.

Berikut beberapa tradisi merayakan Valentine dari beberapa negara di dunia:

Denmark

Daripada mawar, teman-teman dan kekasih di Denmark lebih memilih bertukar bunga putih yang disebut snowdrops saat merayakan hari Valentine

Baca Juga : Filofobia, Ketika Seseorang Takut untuk Mencintai dan Dicintai

Tradisi populer lainnya di Denmark ialah pertukaran "Kartu kekasih", kartu transparan yang dapat menunjukkan gambar dari pemberinya. 

Selain itu, para pria juga akan memberikan sebuah Gaekkebrev, surat berisi lelucon yang berisi puisi lucu atau sajak yang ditulis secara rumit di atas kertas yang dipotong-potong dan ditandai dengan titik-titik anonim, kepada perempuan yang dicintainya.

Korea Selatan

Hari Valentine adalah hari libur populer untuk pasangan muda di Korea Selatan. Pemberian hadiah dimulai pada tanggal 14 Februari. Biasanya para perempuan akan merayu laki-laki yang disukainya dengan memberikan cokelat, permen dan bunga. Kemudian pada tanggal 14 Maret, dikenal sebagai White Day, para pria akan membalas pemberian cokelat dan hadiah lainnya.

Bagi mereka yang tidak memiliki pasangan untuk merayakan Valentine atau White Day, terdapat hari libur ketiga yakni Black day. Pada tanggal 14 April, sudah menjadi tradisi bagi mereka yang lajang untuk berkabung karena tidak memiliki pasangan, sambil memakan satu mangkuk mi hitam atau Jajangmyeon. 

Wales

Anda tidak akan menemukan perayaan Valentine di Wales pada 14 Februari. Penduduk di sana kerap merayakan Saint Dwynwen–seorang santo pelindung cinta–pada tanggal 25 Januari.

Satu hadiah tradisional di Wales adalah sendok cinta. Pada awal abad ke-17, Pria Wales mengukir sendok kayu dengan ukiran yang rumit sebagai tanda kasih sayang untuk wanita yang mereka cintai. Pola dan simbol yang diukir di sendok cinta ini, masing-masing memiliki arti yang berbeda. Sebagai contoh misalnya, sepatu kuda, ukiran ini mewakili keberuntungan, sedangkan roda dilambangkan sebagai dukungan dan kunci melambangkan untuk hati manusia.

Hingga saat ini, sendok cinta ini juga ditukar dalam perayaan seperti pernikahan, ulang tahun, dan kelahiran.

Tiongkok

Hari Valentine di Tiongkok, disebut China Qixi atau Malam Festival Ketujuh. Perayaan tersebut berlangsung pada hari ketujuh dari bulan lunar ketujuh setiap tahun.

Menurut legenda Tiongkok, Zhinu, seorang putri raja surgawi, dan Niulang, seorang gembala sapi miskin, jatuh cinta, menikah dan mempunyai anak kembar. Ketika ayah Zhinu mengetahui pernikahan mereka, ia mengirim ratunya untuk membawa Zhinu kembali ke bintang. Setelah mendengar teriakan Niulang dan anak-anak, raja akhirnya memperbolehkan Zhinu dan Niulang untuk bertemu sekali setahun pada saat Qixi.

Baca Juga : Bersejarah, Paus Fransiskus Injakkan Kaki di Uni Emirat Arab

Selama Qixi, wanita muda mempersiapkan persembahan melon dan buah-buahan lain untuk Zhinu dengan harapan menemukan suami yang baik. Para pasangan juga berdoa ke kuil untuk kebahagiaan dan kesejahteraan.

Pada malam hari, orang melihat ke langit untuk menyaksikan bintang-bintang Vega dan Altair (yang melambangkan Zhinu dan Niulang) bertemu. 

5. Inggris

Pada malam Hari Valentine, para wanita di Inggris akan menempatkan lima lembar daun salam di bantal mereka agar dapat memimpikan suami masa depan mereka. Atau, mereka akan membasahi daun salam dengan air mawar dan menempatkannya di bantal mereka.

Di Norfolk, Jack Valentine yang bertindak sebagai Santa di hari Valentine akan datang dan membagikan permen dan hadiah kecil kepada anak-anak.