Nationalgeographic.co.id - Paus Fransiskus bagi banyak orang menjadi Paus yang paling banyak melakukan hal yang tidak biasanya dilakukan oleh Paus sebelum-sebelumnya. Kali ini sang pemimpin Gereja Katolik menginjakkan kakinya di Uni Emirat Arab pascaterbang selama 48 jam.
Kunjungan bersejarah ini terjadi pada hari Minggu (5/2/2019) di Abu Dhabi. Dilansir dari Kompas.com yang mengutip AFP, Paus Fransiskus dijadwalkan akan bertemu dengan 135.000 umat Katolik dalam sebuah misa di Zayed Sports City Stadium. Tidak hanya itu, Paus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para ulama Muslim.
Baca Juga : Paus Fransiskus dan Jurus Menghapus Kemiskinan
????VIDEO: Pope Francis arrived to Abu Dahbi, United Arab Emirates, in the first ever papal visit to the Arab Peninsula. Francis will also be the first pope to celebrate Mass in the region. He visited Panama last week. Let's pray for his intentions! #PopeFrancisInUAE pic.twitter.com/l26QDMfhaX
— Catholic News Agency (@cnalive) February 3, 2019
Kedatangan Paus Fransiskus juga terkait dengan kehadirannya di konferensi antaragama pada hari Senin (4/2/2019).
Kedatangan Paus berusia 82 tahun ini pun disambut langsung oleh Pangeran Syeikh Mohammed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi, dan imam Al Azhar Kairo, Syeikh Ahmed al-Tayeb.
Terkait dengan kunjungan ini, Anwar Gargash, Menteri Luar Negeri UEA mengatakan bahwa hal ini dapat menjadi sejarah baru bagi negara dan toleransi. "Kunjungan ini membawa nilai hebat dari kemanusiaan, dan UEA menambah babak baru dalam sejarah persaudaraan dan toleransi," tulisnya dalam sebuah cuitan.
Baca Juga : Maximón, Santo Perokok dan Peminum Alkohol yang Dihormati di Guatemala
Sebelumnya, Paus Fransiskus menyerukan adanya perilaku menghormati gencatan senjata. Paus menitikberatkan pada kelancaran proses pengiriman bantuan makanan. Menurut Paus Fransiskus, penduduk yang negaranya terlibat konflik panjang menderita kelaparan karena tidak dapat mengakses suplai makanan.
We welcome the statement by His Holiness Pope Francis urging for peace in Yemen. We believe that we have a historic breakthrough in the Stockholm Agreement. Let us assure its implementation & make 2019 the year of peace in Yemen.
— د. أنور قرقاش (@AnwarGargash) February 3, 2019
Source | : | Kompas.com,AFP |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR